Masalah pada area mulut, biasanya hanya sebatas pada masalah sariawan, gigi berlubang, peradangan gusi dan gusi berdarah. Akan tetapi, ada masalah lain yang perlu kamu waspadai yaitu tumbuhnya benjolan di area gusi. Benjolan ini akan semakin besar jika tidak ditangani dengan cepat. Tahukah kamu benjolan apakah itu?
Timbulnya benjolan pada area gusi disebut dengan Epulis. Epulis adalah bentuk suatu tumor atau benjolan yang tumbuh pada gusi (gingiva). Secara umum epulis disebabkan karena faktor hormonal, terkena iritasi dan trauma fisik yang ditandai dengan adanya pertumbuhan jaringan yang berlebihan. Selain itu, epulis juga dapat disebabkan oleh kurang terjaganya kebersihan mulut dan keturunan, diantaranya:
1. Perubahan hormon
Perubahan hormon pada kebanyakan ibu hamil cenderung mempengaruhi kualitas kesehatan rongga mulut yang meliputi gigi, gusi dan lidah. Hal ini memicu munculnya pelunakan pada pembuluh darah gusi yang mempermudah terjadinya radang pada gusi termasuk adanya iritasi, Pembengkakan disertai perdarahan pada gusi dan diantara dua gigi.
2. Gangguan bakal benih gigi
Bayi yang telah mengalami kelainan pada mukosa mulut ketika baru dilahirkan memiliki tingkat risiko tinggi mengalami gangguan pada bakal benih giginya, di mana pertumbuhannya akan mengalami keterlambatan. Bentuk gigi yang tidak sempurna dan struktur gusi yang buruk (gejala epulis).
3. Implan gigi
Pemakaian gigi palsu tiruan atau implan gigi yang kurang tepat dapat menimbulkan luka dan iritasi kronis yang memicu kerusakan pada jaringan gusi. Kondisi tersebut terjadi akibat respon hiperplastik jaringan lunak pada gusi yang biasanya paling sering muncul disekitar lokasi pemakaian implan gigi.
Kasus munculnya epulis juga kerab datang pada pemakai gigi palsu yang malas menjaga kebersihan gigi palsunya serta rongga mulut yang terjadi dalam jangka panjang.
4. Tusuk gigi
Berhati hatilah jika kamu memiliki kebiasaan menggunakan tusuk gigi setelah selesai makan. Pemakaian tusuk gigi yang tidak tepat dan sembarangan dapat menyebabkan jarak interdental, antara satu gigi dengan yang lainnya semakin bertambah dan akan semakin mengalami pergeseran. Apalagi jika ukuran tusuk gigi yang dipakai setiap hari berubah ubah, maka resiko gigi menjadi jarang semakin besar.
Penggunaan tusuk gigi terus menerus atau jangka panjang terbukti dapat memicu munculnya luka dan menimbulkan benjolan pada gingival (gusi) yang awalnya tanpa rasa nyeri. Kondisi ini memperbesar resiko terjadinya kasus epulis.
5. Faktor keturunan
Munculnya kasus epulis jarang terjadi pada seseorang yang memiliki keturunan penyakit kanker. Namun jika dilihat dari karakteristik kankernya, kanker yang dimaksud biasanya yang bersifat mutasi gen. Epulipsi dapat terjadi jika salah satu atau kedua dari orangtua memiliki riwayat penyakit kanker, maka akan menurunkan sifat kankernya pada generasi berikutnya sebanyak 50%.
Di mana terbentuknya sel abnormal mudah sekali muncul akibat mutasi genetik. Hal itu disebabkan karena di dalam tubuh telah terbentuk secara alami sel-sel yang cenderung berubah menjadi abnormal. Epulipsi karena factor keturunan akan muncul ketika seseorang ketergantungan pada makanan yang mengandung zat karsinogenik, kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol atau aktivitas lain yang memungkinkan terbentuknya sel abnormal dalam DNA.
Tanda dan gejala epulis bervariasi, tergantung pada jenis epulis itu sendiri. Berikut beberapa gejala yang dapat dikenai sesuai dengan jenisnya:
- Epulis Kongenital atau Congenital Granular Cell Tumor (CGCT).
Jenis epulis yang satu ini terbentuk sejak lahir. Biasanya epulis terlihat seperti benjolan yang menonjol pada gusi bayi yang baru lahir. Kondisi ini terkadang dapat menghambat pernafasan dan asupan makanan bayi. Benjolan epulis berwarna merah muda dan terasa lunak saat disentuh. Benjolan ini dapat mengecil secara spontan, seiring dengan bertambahnya usia. Epulis ini dapat diatasi dengan terapi namun juga dapat dilakukan pemotongan jaringan bila dibutuhkan.
- Epulis Fibromatosa
Jenis epulis fibromatos adalah jenis epulis yang paling sering dijumpai di antara semua jenis epulis lainnya. Benjolan epulis berwarna merah muda pucat dan biasanya terletak di bagian permukaan depan, tepatnya di antara 2 gigi. Bentuknya tampak seperti benjolan yang tipis, kenyal, dan padat.
Terkadang benjolan bisa membentuk luka seperti sariawan. Benjolan juga bisa bertangkai/tidak, tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit. Umumnya epulis jenis ini dijumpai pada orang dewasa. Area tempat epulis fibromatosa tumbuh terutama pada bagian gusi (gingiva), bibir, pipi, lidah dan gusi pada sisi luar gigi.
Perawatan terhadap kasus epulis fibromatosa dilakukan dengan pengambilan jaringan epulis. Jika epulis tumbuh semakin besar, maka dapat mengganggu aktivitas mengunyah, mudah tergigit, dan menjadi luka.
- Epulis Granulomatosa
Epulis Granulomatosa terletak pada gusi tepatnya di antara gigi. Benjolan epulis memiliki bentuk yang tidak beraturan, berwarna merah kebiruan, lunak dan mudah berdarah, serta bertangkai.
- Epulis Fissuratum
Benjolan epulis ini biasanya terlihat seperti lipatan gusi dan tidak menimbulkan rasa sakit kecuali bila terkena infeksi. Umumnya, epulis ini tidak menimbulkan peradangan.
- Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum tampak seperti tonjolan gusi dengan warna bervariasi. Mulai dari merah muda, merah tua hingga keunguan. Epulis ini paling sering ditemui di gusi pada gigi atas. Orang dengan epulis gravidarum umumnya tidak akan merasa sakit. Meski demikian epulis ini mudah berdarah bila terlibat dalam proses mengunyah dan saat menyikat gigi. Besar diameter tonjolan atau benjolan tidak lebih dari dua sentimeter. Namun, pada beberapa kasus benjolan bisa tumbuh sangat besar sampai membuat bibir penderitanya sulit dikatupkan.
- Epulis Angiomatosa (Epulis Telangiecticum)
Pertumbuhan epulis angiomatosa sangat cepat. Benjolan memiliki tekstur lunak seperti spons, berwarna merah cerah, dan mudah berdarah. Epulis ini sering keliru diartikan sebagai epulis granulomatosa dan epulis gravidarum.
- Epulis Gigantoselulare (Peripheral Giant Cell Granuloma)
Jenis yang satu ini banyak menyerang wanita dan anak-anak. Selain itu epulis ini dapat mengenai jaringan periodontal atau daerah gusi yang tidak bergigi. Benjolan epulis berwarna merah tua hingga ungu dan bertangkai lebar, lunak, mudah berdarah, memiliki diameter antara 0,5–1,5 sentimeter atau bisa lebih besar. Terkadang terjadi luka sariawan dan disertai rasa sakit.
Perawatan semua jenis epulis pada prinsipnya hampir sama karena penyebabnya adalah iritasi kronis dan perubahan hormonal jadi untuk menyembuhkannya harus menghilangkan faktor iritan atau penyebabnya. Setelah itu bisa ditambahkan dengan tindakan kuretase dan pengangkatan jaringan epulis itu sendiri.