Behel merupakan salah satu perawatan gigi berbahan dasar kawat yang kini tengah digemari oleh seluruh kalangan, baik anak muda hingga tua. Fungsi utama penggunaan behel adalah untuk merapihkan struktur gigi yang berantakan dan memperbaiki bentuk rahang. Lama atau tidaknya penggunaan behel biasanya ditentukan dari kondisi permasalahan yang kamu alami, pada kasus ringan penggunaan behel cukup membutuhkan waktu 18 bulan. Berbeda halnya jika kasus yang kamu alami cukup berat, pemakaian behel bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun. Waktu yang tidak sebentar ini membuat sebagian orang merasa sangat lega ketika waktu pelepasan behel tiba. Sayangnya, kamu lupa bahwa ada satu proses perawatan gigi selepas penggunaan behel yang harus kamu lakukan. Perawatan gigi tersebut adalah penggunaan retainer gigi. Seberapa penting retainer gigi bagi pengguna behel?
Perawatan gigi bagi pengguna behel sebenarnya bukan hanya saat penggunaan, melainkan juga setelah behel dilepas. Perawatan yang sering kali dilewati oleh para pengguna behel ialah retainer. Retainer atau biasa disebut penahan gigi merupakan alat bantu yang difungsikan untuk menjaga kerapihan gigi selepas penggunaan behel berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tujuannya adalah agar gigi yang sudah rapih tetap pada posisi seharusnya, tidak bergeser atau kembali berantakan. Retainer gigi sebenarnya sangat harus digunakan, mengingat jaringan gigi atau jaringan periodontal masih sangat lentur dan lembut.
Penggunaan retainer terbilang sangat mudah karena dapat dilepas pasang,biasanya membutuhkan waktu 3 sampai 6 bulan hingga jaringan gigi kuat dan gigi sudah tertanam dengan baik. Namun waktu pemakaian untuk tiap orang akan berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi gigi yang dialami. Ada yang harus menggunakan retainer setiap hari selama 3 bulan pertama, lalu 3 bulan berikutnya hanya digunakan saat malam hari saja. Ada juga yang harus menggunakan retainer hanya saat malam hari saja selama 6 bulan lamanya.
Akan tetapi, sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan retainer gigi, ada baiknya kamu mengetahui jenis-jenis retainer gigi. Tidak semua jenis retainer bisa dilepas pasang, ada juga yang dipasang secara permanen pada gigi. Berikut beberapa jenis retainer gigi yang perlu kamu ketahui, diantaranya:
- Retainer gigi removable
Jenis retainer ini sangat mudah ditemukan dan dibersihkan. Kamu bisa melepasnya ketika hendak makan, berolahraga dan menyikat gigi. Namun meskipun terbilang sangat mudah digunakan, masih banyak diantara kamu yang lupa untuk menggunakannya kembali. Alhasil gigi menjadi kembali berantakan dan perawatan gigi menggunakan behel menjadi tidak optimal. Selain itu juga, risiko hilang akan semakin besar apalagi jika kamu termasuk orang yang tidak teratur, kamu bisa meletakkan benda ditempat yang sembarangan. Sekalipun retainer ditemukan kembali, retainer sudah terkontaminasi dengan bakteri dan kuman. Apabila digunakan tanpa dibersihkan, bakteri akan masuk ke dalam rongga mulut dan menjadi sarang penyakit.
Berdasarkan bahannya, jenis retainer lepas pasang ini terbagi lagi menjadi 2 macam, yakni retainer hawley dan retainer plastik transparan. Retainer hawley terbuat dari kawat logam tipis dan akrilik. Jenis retainer ini paling banyak digunakan oleh kalangan anak muda karena dianggap lebih ringan dan bila terdapat kerusakan pada area kawat, kawat bisa diperbaiki. Namun dibalik kemudahan saat digunakan, retainer Hawley justru berisiko mengiritasi bibir atau pipi. Berbeda halnya dengan retainer plastik transparan, jenis retainer ini harus melalui proses pencetakan gigi terlebih dahulu agar bentuknya sesuai dengan bentuk gigimu. Retainer plastik transparan memiliki warna yang bening sehingga tidak terlihat ketika penggunaan. Namun retainer ini tidak dapat diperbaiki jika mengalami kerusakan atau pecah, warna yang awalnya bening pun lambat laun akan berubah warna menjadi kekuningan.
- Retainer gigi permanen
Jenis retainer gigi selanjutnya ialah retainer gigi permanen. Retainer ini terbuat dari kawat tebal yang disesuaikan dengan bentuk gigi yang sudah rapih. Biasanya kawat akan ditempel pada gigi seri agar tidak bergerak. Pemasangan retainer gigi permanen ini biasanya digunakan pada anak-anak yang tidak mampu mengikuti petunjuk penggunaan retainer gigi removable. Bila si kecil menggunakan retainer jenis ini, cara bicaranya tidak akan terganggu dan retainer akan lebih awet serta tahan lama. Meskipun begitu, kamu sebagai orang tua harus memberikan perhatian ekstra dalam membersihkan retainer gigi jenis ini. Jika kamu tidak teliti dalam membersihkannya, plak gigi akan menempel di sela-sela retainer. Risiko permasalahan gigi dan mulut akan jauh lebih tinggi, seperti bau mulut dan radang gusi.
Oleh sebab itu, kamu harus rajin membersihkan retainer gigi yang kamu gunakan setiap hari, baik retainer gigi removable maupun retainer gigi plastik transparan. Cukup bersihkan dengan menggunakan air hangat dan sabun berbahan ringan (non-iritatif), bukan pasta gigi. Gunakan sikat gigi berbulu halus saat membersihkan bagian dalam retainer gigi. Namun pada retainer gigi permanen, kamu harus menyikat gigi dengan sangat teliti agar tidak ada sisa makanan yang tersisa. Selain itu juga kamu harus menggunakan dental floss setelah menyikat gigi untuk menjangkau sela-sela gigi. Jangan lupa untuk rutin ke dokter gigi untuk mengontrol kondisi gigimu setelah pemakaian retainer, sekaligus membersihkan plak dan karang gigi agar tidak memicu penyakit mulut.