Saat di rumah makan, mungkin kamu sering kali menemukan tusuk gigi di sisi meja makan. Tusuk gigi ini sengaja diletakkan untuk digunakan sebagai pembersih rongga gigi dari sisa makanan. Saat proses pembersihan sisa makanan, tidak jarang sisa makanan tidak terangkat keseluruhan dan kamu terus memaksa tusuk gigi untuk masuk ke dalam sela gigi lebih dalam. Meskipun setelahnya gigimu akan terasa lebih ngilu, kebanyakan darimu justru merasa tidak masalah. Namun ada alat pembersih sisa makanan lain yang juga sering digunakan, yakni dental floss. Sayangnya, tidak semua orang mau memilih dental floss untuk membersihkan sisa makanan karena tidak dapat digunakan disembarang tempat. Tetapi sebenarnya, mana yang lebih baik, dental floss atau tusuk gigi dalam membersihkan sisa makanan?
Makanan yang tersangkut diantara gigi memang membuat siapa saja merasa tidak nyaman, apalagi jika menyebabkan rasa ngilu diantara gigi dan gusi. Alhasil, kebanyakan diantara kamu mungkin langsung menyikat gigi, namun ada juga yang menggunakan tusuk gigi atau dental floss. Tusuk gigi dan dental floss memang sudah dikenal sebagai alat yang sama-sama berfungsi untuk membersihkan sisa makanan dari sela-sela gigi. Bedanya, tusuk gigi terbuat dari kayu atau plastik yang memiliki serat halus dan memiliki satu ujung tajam.
Penggunaannya pun terbilang praktis dan mudah ditemukan dibeberapa tempat makan. Sementara dental floss terbuat dari tali filamen tipis yang di desain khusus untuk rongga mulut, cara penggunaannya sedikit lebih rumit karena benang harus dipastikan dalam keadaan steril dan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Meskipun kedua alat ini terlihat sama, pada kenyataannya kedua alat ini memiliki dampak baik dan buruk bagi gigi.
Tusuk gigi dijadikan sebagai alternatif dalam membersihkan sisa makanan dimanapun dan kapanpun, tidak terkecuali saat kamu tengah berada di rumah makan dengan harga murah hingga restoran termahal sekalipun. Beberapa restoran kelas atas, selalu menyediakan tusuk gigi meskipun tidak diletakkan secara langsung di atas meja. Hal ini dikarenakan, ada beberapa estetika restoran yang perlu dipertimbangkan agar tidak merusak kesan mewah. Meskipun begitu, masih ada saja pelanggannya yang meminta tusuk gigi setelah makan dan membuat pihak restoran harus tetap menyediakannya.
Penggunaan tusuk gigi bagi sebagian orang sudah menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dihilangkan. Padahal, penggunaan tusuk gigi hanyalah membawa dampak buruk bagi rongga mulut. Area tajam yang terdapat pada ujung tusuk gigi berisiko besar mengiritasi area gusi dan membuat gigi keropos. Pengeroposan gigi yang dibiarkan begitu saja akan membentuk lubang besar yang dapat memicu infeksi pada area dalam gigi. Selain itu juga risiko luka mulut dapat terjadi dan memicu terjadinya sariawan. Serat kayu yang terdapat pada tusuk gigipun secara tidak sengaja tertinggal di sela-sela gigi dan menyebabkan risiko peradangan gusi.
Berbeda halnya dengan dental floss, walaupun terbuat dari benang tipis dan terlihat berisiko melukai gusi, alat untuk membersihkan sisa makanan ini justru jauh lebih aman bagi rongga mulut. Dental floss mungkin tidak dapat kamu gunakan disembarang tempat dan tidak ada tempat makan yang mau menyediakannya. Hal ini dikarenakan benang gigi harus bersifat steril dan tidak terkontaminasi dengan bakteri atau kotoran. Maka dari itu, penggunaan dental floss ini haruslah sangat hati-hati dan harus di tempat yang bersih.
Dental floss biasanya digunakan setelah menyikat gigi dan benang gigi yang digunakan kira-kira berukuran ±45 cm. Manfaat dari penggunaan dental floss ini sangatlah besar, dimana benangnya yang tipis mampu menjangkau celah gigi hingga bagian sudut. Sisa makanan yang terangkat secara keseluruhan, dapat mencegah terbentuknya tar-tar yang dapat memicu penyakit mulut, seperti gusi berdarah, radang gusi, bau mulut hingga periodontitis.
Maka dari itu, memilih alat untuk membersihkan gigi bukan hanya dari kemudahannya saat digunakan, melainkan seberapa aman alat tersebut bagi rongga mulut. Jika ternyata alat tersebut merusak rongga mulut, alangkah baiknya jangan digunakan lagi dengan alasan apapun. Bila kamu merasa ada sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi, kamu bisa menggunakan obat kumur untuk mengatasinya atau menyikat gigi jika dirasa tempat yang kamu datangi memungkinan untuk melakukannya. Obat kumur selain dapat mengangkat sisa makanan, kandungan mint didalamnya dapat mengembalikan napas menjadi lebih segar. Kamu tidak perlu khawatir akan masalah bau mulut.
Namun jika kamu berada di rumah, kamu bisa langsung melakukan aktivitas menyikat gigi ±15 menit setelah makan. Kemudian kamu bisa menggunakan dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan yang tertinggal. Lakukan cara ini setiap 2 kali sehari selepas menyikat gigi. Jangan lupa untuk tetap periksakan kondisi rongga mulutmu ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kesehatan rongga mulut.