Sakit Gigi Penyebab Bayi Lahir Prematur. Benarkah?

Saat hamil, perempuan akan mengalami banyak perubahan pada dirinya, baik secara fisik maupun emosional. Tidak bisa dipungkiri, saat hamil perempuan akan cenderung malas melakukan banyak aktivitas. Mereka terlalu fokus pada kesehatan janin sampai melupakan kesehatan dirinya sendiri, contohnya saja menggosok gigi. Ibu hamil cenderung malas menggosok gigi karena kondisi hormon yang tidak menentu. Padahal kesehatan ibu sangat berpengaruh pada kondisi janin. Tapi taukah kamu bahwa sakit gigi dapat memicu bayi lahir prematur?

Menggosok gigi adalah kegiatan yang seharusnya wajib dilakukan sering disepelekan saat kehamilan. Bukan tidak beralasan, pada trimester pertama ibu hamil akan mengalami perubahan hormon dikarenakan pertumbuhan janin, sehingga timbul rasa mual ketika mencium aroma atau mengonsumsi makanan dan minuman.

Mual dan muntah yang dirasakan membuat ibu hamil mencari cara lain untuk mengatasi itu selain minum obat, yakni dengan mengonsumsi makanan yang manis atau yang asam. Makanan yang manis bisa menyebabkan pH mulut menjadi asam, maka semakin malas menyikat dan membersihkan gigi, semakin besar ancaman bagi janin.

Gigi yang tidak dirawat dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan penumpukan bakteri di rongga mulut. Bakteri ini akan berkembang dan masuk dalam aliran darah yang berhubungan langsung dengan janin. Gigi yang terinfeksi bakteri dapat mengganggu produksi hormon oksitosin yang berfungi merangsang kontraksi di dinding rahim untuk mempermudah proses kelahiran. Jika hormon itu diproduksi sebelum masa kelahiran normal, bayi akan lahir prematur dengan berat badan lahir rendah. Jika lahir prematur, pembentukan dan perkembangan organ tubuh bayi belum sempurna.

Selain itu, infeksi pada gigi dapat diperparah karena kondisi kehamilan. Misalnya, risiko gingivitis atau gusi bengkak naik pada bulan kedua kehamilan dan kian parah menjelang bulan kedelapan. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi dianjurkan sejak merencanakan kehamilan dan dilanjutkan dengan pemeriksaan pada bulan kedua dan bulan kedelapan kehamilan.

Jurnal obstetri dan ginekologi Februari 2006 menyatakan bahwa gigi dan mulut sehat pada ibu hamil menurunkan risiko pre-eklamsia atau keracunan kehamilan 5-8 persen. Pembersihan karang gigi dan menjaga kesehatan gusi juga mengurangi risiko bayi lahir prematur 50 persen dan mengurangi risiko bayi prematur dengan berat badan rendah hingga 57 persen.  

Namun jika tidak memungkinkan untuk menggosok gigi dengan pasta gigi, atau rasa malas menyerang, minimal berkumur dengan obat kumur antiseptik dan dibarengi mengunyah permen yang mengandung xylitol untuk membunuh kuman. Paling tidak, cara ini bisa menjadi langkah sementara untuk menggantikan ritual menyikat gigi. Misalnya gigi berlubang, harus segera ditambal. Gigi yang berlubang bisa ditularkan pada bayi, hingga kelak anak mengalami problem gigi yang sama.

Pada kondisi ini, edukasi perlu diberikan seperti menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Konsumsi makanan dan minuman manis sebaiknya dikurangi di awal kehamilan agar bakteri di mulut tak berkembang.

Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan janin sekaligus menjaga kebersihan gigi dan gusi, diantaranya:

  • Hindari obat kumur yang mengandung alkohol

Obat kumur mengandung alkohol tentunya akan membunuh bakteri baik sehingga bakteri jahat akan lebih cepat berkembang memenuhi rongga mulut dan merusak gigi.

  • Lakukan Flossing sebagai alternatif pengganti sikat gigi

Flossing sebenarnya dilakukan setelah menggosok gigi, namun ibu hamil dapat melakukan cara ini sebagai pengganti sikat gigi saat trimester awal. Namun, jika masih memungkinkan untuk menggosok gigi dengan pasta gigi, masih sangat dianjurkan untuk menggosok gigi.

  • Berhentilah merokok karena dapat memperparah penyakit gusi

Bagi ibu hamil yang mengalami masalah gusi, disarankan untuk berhenti merokok karena dapat memicu masalah gusi kian parah. Kandungan yang terdapat dalam rokok menyebabkan mulut menjadi kering sehingga produksi air liur atau saliva akan terhambat. Bakteri akan berkembang dengan cepat dan menyebabkan akries gigi dan masalah mulut lainnya.

  • Jika mengalami morning sickness dan muntah

Berkumurlah dengan air putih. Ini akan membantu mencegah asam dalam muntahan saat menyerang gigi. Jangan langsung menggosok gigi, karena gigi akan dilunakkan oleh asam dalam perut. Tunggu sekitar 1 jam lalu bersihkan gigi dengan menggosok gigi.

  • Rutin konsultasi ke dokter

Ibu hamil harus rajin konsultasi kesehatan gigi dan gusi sejak awal kehamilan. Lebih baik lagi apabila sebelum kehamilan, ibu hamil sudah rajin memeriksakan kesehatan gigi dan gusi ke dokter gigi. Agar ketika proses kehamilan berlangsung, ibu hamil tidak perlu khawatir tentang masalah gigi dan gusi. Janin pun akan tumbuh dengan sehat tanpa masalah apapun.

Kesehatan gigi berpengaruh terhadap kesehatan janin, jangan remehkan kebiasaan buruk saat kehamilan. Pilihlah makanan atau minuman yang tepat, perbanyaklah konsumsi sayur dan daging secara seimbang agar buah hati tumbuh sehat. Rajin-rajinlah menggosok gigi dua kali sehari agar kondisi gigi dan janin sehat sampai waktu melahirkan tiba. Usahakan pilih pasta gigi yang aman bagi kondisi mulutmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *