Rahang tidak dapat Tertutup Kembali. Apa penyebabnya?

Pernahkah kamu membuka mulut terlalu lebar hingga rahangmu berbunyi sangat kencang? Beberapa orang mungkin pernah mengalaminya, namun ada juga yang merasakan bahwa ada bagian rahang yang sedikit miring. Kondisi ini mungkin terlihat seperti biasa saja, namun dibeberapa kondisi bunyi pada rahang ini dapat berdampak buruk bagi kesehatanmu. Apalagi jika rahang yang terbuka tidak dapat tertutup kembali, entah karena rahang yang terasa lebih kaku atau timbul rasa sakit ketika hendak menutupnya. Kondisi ini paling rentan terjadi saat menguap, makan atau tertawa. Tahukah kamu mengapa kondisi ini dapat terjadi? Apakah berdampak buruk bagi kondisi rahang?

Membuka mulut terlalu lebar hingga mengeluarkan bunyi pada rahang sebenarnya kondisi yang sangat mengkhawatirkan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mengingat rahang merupakan salah satu bagian penting pada tubuh yang berfungsi untuk menopang gigi di dalam rongga mulut. Rahang terbagi menjadi dua yakni rahang atas dan rahang bawah, kedua rahang tersebut memiliki peran dan fungsinya masing-masing bagi gigi. Rahang atas berperan dalam membantumu untuk mengunyah makanan dan berbicara, sedangkan rahang bawah berperan untuk membentuk struktur mulut dan menopang gigi pada bagian bawah. Namun keberadaan rahang juga tidak luput dari permasalahan, salah satunya dislokasi sendi pada rahang.

Kondisi ini sering terjadi apabila kamu membuka mulut terlalu lebar ketika tertawa, makan atau menguap. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan pada sekelompok sendi dan otot temporomandibular yang terletak pada bagian rahang sehingga mulut menjadi kaku dan sulit digerakkan. Penyebab dari kelainan atau gangguan pada rahang ini cukup beragam, diantaranya adalah:

  • Kebiasaan mengertakan gigi rahang atas dan bawah

Saat cemas mungkin kamu tidak sengaja mengertakan gigi atas dan bawah secara berulang atau dalam kondisi diluar sadarmu seperti saat kamu tertidur. Kebiasaan ini mungkin terlihat biasa saja namun dapat berdampak buruk bagi gigi dan rahang. Pada gigi, besar kemungkinan akan mengalami pengikisan dan lama kelamaan struktur gigi akan semakin tidak beraturan serta mengurangi besar gigi. Sementara pada rahang, kamu bisa mengalami kelainan sendi sehingga rahang tidak akan mau menutup dan kembali ke keadaan normal.

  • Pernah mengalami trauma pada wajah

Rahang merupakan bagian tubuh yang tidak luput dari trauma, berbeda halnya dengan rongga mulut, trauma yang diterima oleh rahang biasanya disebabkan oleh benturan keras atau kecelakaan. Kondisi ini akan memberikan trauma pada bagian rahang sehingga memungkinan kamu akan mengalami kelainan sendi dan otot.

  • Menderita penyakit tertentu

Penyakit sendi yang paling sering terjadi yakni penyakit rheumatoid athritis. Penyakit ini paling sering menyerang wanita pada usia 40 tahun hingga 60 tahun dimana kondisi sendi mengalami simetris di kedua bagian tubuh. Penyebab dari penyakit ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan paparan dari bahan kimia tertentu. Penderita penyakit rheumatoid athritis.bisa mengalami kelainan sendi dan otot pada bagian rahang, seperti kaku atau rasa sakit.

  • Gigi tiruan yang tidak pas

Menggunakan gigi tiruan atau gigi palsu terkadang membawa dampak buruk bagi kesehatan rongga mulut, seperti luka pada area gusi, bau mulut dan infeksi gigi. Namun permasalahan lainnya yang dapat terjadi adalah kelainan pada rahang yang disebabkan oleh gigi tiruan yang tidak pas sehingga akan mengganggu aktivitas mulut yang menyebabkan kondisi rahang tidak stabil. Bila semakin diteruskan maka akan terjadi temporomandibular.

  • Kebiasaan menggigit pensil atau pulpen

Siapa diantara kamu yang senang menggigit pensil sewaktu kecil? Atau bahkan masih berlanjut hingga usia dewasa? Kebiasaan ini memang terlihat sepele, namun efeknya dapat semakin besar jika tidak segera dihentikan. Menggigit pensil atau menggigit benda keras secara terus menerus akan menyebabkan rahang mengalami tekanan dan membuat pergeseran sedikit demi sedikit pada area rahang.

Beberapa penyebab di atas, apakah salah satunya sering kamu lakukan? Jika iya, sebaiknya kamu mengurangi kebiasaan burukmu dan mulai memeriksakan kondisimu ke dokter apabila kamu mengalami kelainan sendi dan otot rahang. Kamu perlu mendapatkan pengobatan yang tepat jika kamu sering merasakan bunyi dan mengalami rasa kaku pada rahang. Mulut yang tidak dapat tertutup kembali adalah kondisi maksimal dari penyakit temporomandibular. Jika kamu mengalami ini, jangan pernah memaksakan untuk menutup rahang secara paksa karena dikhawatirkan akan menyebabkan dislokasi rahang yang lebih parah. Usahakan untuk tidak membuka mulut terlalu lebar dan sering-seringlah melatih rahangmu dengan mengunyah makanan secara perlahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *