Bagi semua perempuan, perawatan tubuh adalah prioritas utama untuk mendukung kecantikan, mulai dari wajah, bagian tubuh sampai gigi. Gigi putih bersih disebut-sebut sebagai gigi sehat yang paling diidam-idamkan semua perempuan. Karena itu, tak sedikit diantara kamu yang memilih jalan pintas untuk mendapatkan segalanya secara instan. Keinginan yang serba instan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan, salah satunya pemutih gigi. Selama ini, trend memutihkan gigi dengan waktu singkat sedang digemari hampir semua kalangan. Namun, bila dilihat secara medis, apakah pemutih gigi instan ini aman untuk digunakan?
Pemutih gigi yang dimaksud bukanlah pasta gigi yang mengklaim produknya dapat memutihkan gigi, melainkan produk pemutih gigi instan yang dijual bebas di pasaran. Pemutih gigi ini dapat digunakan dengan sangat mudah, cukup mengoleskan gel ke permukaan gigi dan kamu bisa melihat hasilnya dalam hitungan detik. Sebenarnya, produk pemutih gigi ini mengandung beberapa bahan kimia, diantaranya: soda kue, abu dan peroksida hydrogen. Namun, penggunaan hydrogen peroksida atau carbamide peroksida seringkali tidak berada dibawah pengawasan dokter gigi. Alhasil, berbagai permasalahan gigi dan mulut terjadi, salah satunya adalah gigi ngilu. Efek gigi ngilu ini bisa kamu rasakan setelah 2-3 hari pemakaian dan sensasi ngilu bisa bertahan berjam-jam, sekitar 3-4 jam.
Tak cuma itu, penggunaan produk pemutih gigi yang tinggi akan kandungan bahan-bahan tersebut juga memungkinkan terjadinya iritasi dan luka pada gusi. Kondisi ini khususnya terjadi karena ketidaktahuan pengguna pemutih gigi atau karena ketidaksengajaan saat mengaplikasikan. Sehingga bahan kimia tanpa sadar terpapar ke area gusi dan menyebabkan iritasi. Efek samping lainnya yang paling sering terjadiadalah luka pada langit-langit tenggorokan.
Pemutih gigi yang mengandung bahan kimia, tentunya dapat merubah semua warna gigi meskipun itu gigi yang kecokelatan dan kehitaman sekalipun. Bahan kimia yang berkontak langsung dengan gigi akan menyebabkan gigi rapuh dan mudah tanggal. Rasa nyeri diantara gigi juga bisa kamu rasakan akibat tipisnya lapisan enamel gigi. Pemutih gigi yang mengandung bahan kimia terlalu banyak dan bersifat keras, semua warna gigi apapun dapat diputihkan dengan mudah.
Namun sebenarnya, tidak semua warna gigi dapat diputihkan oleh pemutih gigi. Gigi yang berwarna kekuningan lebih mudah menjadi putih cemerlang dibandingkan dengan warna kecoklatan pada gigi. Sementara gigi yang sebelumnya berwarna keabuan, keunguan, atau bahkan kebiruan akan susah diputihkan dengan pemutih gigi. Oleh karena itu, untuk pemakaian produk pemutih gigi sebaiknya didiskusikan dengan dokter gigi agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Hasil warna gigi yang didapatkan tergantung dengan masing-masing produk pemutih yang dipakai. Selain itu, tergantung juga pada kondisi gigi, noda yang ada pada gigi, konsentrasi pemutih yang dipakai, durasi waktu, serta sistem pemutihan yang digunakan. Secara medis, pemutih gigi yang aman digunakan adalah pasta gigi dan mouthwash, selain itu juga pemutih gigi yang biasa dilakukan oleh dokter gigi adalah proses bleaching. Ketiga jenis pemutih gigi ini memang tidak secara instan langsung memutihkan gigi seperti produk lainnya. Melainkan membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Butuh Waktu 2-3 minggu dan beberapa kali kunjungan.
Pada proses pemutihan gigi dengan pasta gigi dan mouthwash tidak menimbulkan hasil yang maksimal, noda diantara gigimu tetap masih ada meskipun sudah terlihat sangat samar. Warna gigi pun tidak menjadi putih bersih melainkan kembali ke warna gigi alami. Berbeda halnya jika kamu melalui proses bleaching, dokter gigi akan menambahkan hydrogen peroksida atau carbamide peroksida kedalam enamel gigi sehingga membuat gigi menjadi lebih putih.
Pada proses ini biasanya dibarengi dengan mengonsumsi obat-obatan di rumah dan melakukan kontrol gigimu setiap 1 minggu-2 minggu sekali. Tapi kamu juga harus menghindari makanan dan minuman yang dapat merubah warna gigimu selama proses bleaching dilakukan, seperti minum kopi, teh, wine merah dan juga blackurant. Selain itu juga kebiasaan merokok dapat menyebabkan gigi menjadi hitam dan kurang cerah. Sehingga sangat disarankan untuk menghentikan aktivitas yang dapat membatalkan proses bleaching agar kamu mendapatkan hasil yang maksimal
Oleh karena itu, lebih baik untuk mempercayakan semua perawatan gigimu kepada tenaga profesional seperti dokter gigi. Jangan langsung tergiur dengan segala sesuatu yang instan dan murah, justru itu akan menimbulkan permasalahan baru bagi rongga mulut. Niat hati ingin memperbaiki penampilan malah mengeluarkan biaya pengobatan berkali-kali lipat. Alangkah baiknya kamu bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk memutihkan gigi, meskipun butuh waktu lama tapi kamu akan mendapatkan hasil yang tidak kalah maksimal.