Kamu mungkin pernah merasakan gigi, leher, dan kepalamu terasa sakit dalam waktu bersamaan? bahkan kamu sampai tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Rasa sakit yang muncul secara bersamaan itu dikarenakan gigimu terdapat masalah yang pada akhirnya menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh lainnya. Sakit gigi adalah kondisi ketika muncul rasa nyeri di dalam atau di sekitar gigi dan rahang. Tingkat keparahan nyeri tersebut bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Lalu, apa hubungannya gigi dengan sakit kepala? Mengapa selalu datang secara bersamaan? Berikut penjelasannya.
Sakit gigi dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya, hal ini dikarenakan kesehatan gigi dan gusi berhubungan langsung dengan kesehatan tubuh. Sehingga, semua yang terjadi pada organ tubuh pada dasarnya memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya. Begitu juga halnya dengan gigi dan kepala.
Gigi dipersyarafi oleh serabut syaraf yang berasal dari syaraf kranial fasial dan trigeminal. Jadi tidak menutup kemungkinan ketika kamu mengalami sakit gigi maka kamu juga akan merasakan sakit kepala luar biasa.
Jika berbicara tentang infeksi, maka benar bahwa infeksi di gigi dan gusi bisa menyebar ke berbagai bagian tubuh termasuk kepala. Hal ini dikarenakan, pada bagian dalam gigi terdapat pulpa yang mengandung pembuluh darah. Karenanya, jika terjadi infeksi, pada gigi yang berlubang cukup dalam hingga ke pulpa, infeksi bisa menyebar melalui pembuluh darah ini. Tidak hanya ke kepala, infeksi ini bisa juga menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk jantung, sendi, dan sebagainya.
Namun tidak semua sakit gigi harus dibarengi dengan sakit kepala. Menurut jurnal penelitian oleh Molina et al, bahwa 23,5 persen penyakit gigi berhubungan dengan penyebab sakit kepala, seperti:
- Gigi berlubang
- Gigi retak atau patah
- Gigi yang sudah non vital
- Infeksi gusi, terutama yang berhubungan dengan pertumbuhan gigi bungsu
Penyakit gigi di atas jika muncul, rasa sakitnya biasanya dirasakan di sekitar wilayah rongga mulut saja. Namun, adapula penyakit gigi yang biasanya memicu sakit kepala, diantaranya:
- Gangguan pada sendi rahang (Temporomandibular Disorder)
Sendi rahang terletak pada area pertemuan antara tulang tengkorak dan rahang bawah, sedangkan otot-ototnya ada di samping kiri dan kanan wajah untuk mengontrol pergerakan sendi.
Jika otot-otot tersebut tidak bekerja seperti seharusnya, maka dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam. Pada beberapa individu, rasa sakit ini dapat memicu terjadinya sakit kepala. Gangguan sendi rahang ini sering terjadi pada orang-orang dengan kebiasaan bruksisme atau menggemeretakkan gigi, clenching (mengatupkan gigi-gigi pada rahang atau dan bawah dengan tekanan yang berlebihan), kebiasaan mengunyah dengan satu sisi (akibat ada gigi geraham hilang yang tidak diganti), dan pemakaian gigi palsu yang tidak baik.
- Abses atau infeksi gigi
Gigi dapat mengalami abses akibat lubang gigi yang sudah terlalu dalam ataupun gigi yang mengalami retak, sehingga mengakibatkan peradangan hebat pada gigi ataupun pada jaringan di sekeliling gigi tersebut.
Jaringan di sekeliling gigi meliputi saraf-saraf di bagian wajah. Jika infeksi dari gigi mengenai bagian saraf wajah tersebut, maka bisa mengakibatkan rasa sakit berdenyut yang tajam, mulai dari area rahang lalu terus ke daerah samping wajah, hingga mencapai kepala.
- Dry socket atau infeksi pasca pencabutan gigi
Setelah melakukan tindakan pencabutan gigi, pasien harus taat pada instruksi dokter gigi. Jika tidak, terdapat ancaman komplikasi yang disebut dengan dry socket. Kondisi tersebut adalah suatu infeksi yang terjadi pada permukaan tulang setelah pencabutan gigi.
Biasanya, pasien mengeluhkan rasa sakit di area gigi yang dicabut, lalu melebar ke wajah, bagian atas kepala, dan turun ke bagian leher. Jika tidak ditangani dengan segera, maka rasa sakit yang mengganggu ini bisa menjadi lebih berat dan lama.
Ada juga kondisi lainnya dari dalam rongga mulut yang bisa menyebabkan sakit kepala, yaitu gangguan pada mukosa mulut. Namun, kasus ini terbilang amat jarang.
Beberapa gangguan pada gigi dan rahang memang terbukti dapat memicu sakit kepala karena persarafan pada daerah-daerah wajah dan kepala yang dicakup oleh saraf trigeminal saling terhubung sehingga sakit gigi bisa disertai rasa sakit di kepala.
Jagalah kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, tambahkan penggunaan obat kumur dan lakukan flossing, hindari makanan yang mengandung bahan yang dapat merusak gigi (kariogenik), serta gunakan sikat gigi berbulu lembut untuk meminimalkan risiko iritasi pada gigi dan gusi.