Pernahkah kamu mendengar anggapan “kalau belum makan nasi, tandanya belum makan” Anggapan seperti ini memang tidak ada salahnya, mengingat nasi merupakan makanan pokok yang paling digemari seluruh masyakat Indonesia. Idealnya, seseorang mengonsumsi nasi 1 sampai 2 kali sehari, namun beberapa orang lainnya justru bisa lebih dari 2 kali sehari, tentunya dengan porsi yang berbeda-beda. Ada yang mengonsumsi sedikit nasi tetapi bisa berkali-kali, ada juga yang mengonsumsi banyak namun hanya 2 kali sehari. Nasi memang sangat nikmat dikonsumsi dalam keadaan hangat, apalagi jika dipadukan dengan berbagai macam lauk pauk. Tak heran jika terkadang, diantara kamu atau si kecil secara dengan sengaja mengunyah nasi dalam waktu yang lama. Alasannya karena nasi akan berubah menjadi manis jika dikunyah atau didiamkan di dalam rongga mulut. Tetapi tahukah kamu alasan mengapa nasi bisa berubah menjadi manis?
Sejak usia balita, kamu sudah diberikan asupan nasi setiap hari oleh ibumu. Tentunya selalu dibarengi dengan berbagai macam hidangan lauk pauk. Mulai dari sayuran, daging merah, ikan dan buah-buahan. Tujuannya agar kebutuhan nutrisimu dapat terpenuhi sejak dini. Sayangnya, nasi juga sering disebut-sebut sebagai makanan yang kosong nutrisi sebab nasi berasal dari beras yang mengalami proses penggilingan. Pada proses ini, lapisan pelindung beras terlepas dan inti dalamnya yang kaya akan nutrisi akan hilang. Padahal, kenyataannya tidaklah demikian, nasi termasuk ke dalam makanan 4 sehat 5 sempurna karena kandungan karbohidrat, Vitamin B1, mangan serta magnesiumnya sangat bermanfaat bagi tubuh. Umumnya, nasi memiliki rasa yang hambar saat dimakan tanpa lauk pauk tetapi bisa berubah menjadi manis saat terlalu lama dikunyah.
Mengunyah adalah salah satu aktivitas di dalam rongga mulut yang bertujuan untuk menghaluskan makanan sebelum masuk ke tenggorokan. Saat mengunyah, air liur (saliva) yang mengandung enzim ptialin akan ikut berperan dalam mengubah karbohidrat menjadi maltosa. Maltosainilah yang memberikan rasa manis ketika kamu mengunyah nasi terlalu lama. Enzim ptialin biasa disebut juga dengan enzim amilase, dimana enzim ini diproduksi dari kelenjar air liur yang berada di bawah rahang, bawah telinga serta di bawah lidah. Cara kerja enzim ptialin memang butuh waktu cukup lama sehingga sering kali makanan sudah lebih dahulu masuk ke tenggorokan. Tetapi kamu jangan khawatir, enzim ptialin yang sudah terbawa oleh makanan, akan tetap bekerja sebelum makanan masuk ke lambung. Jika enzim ptialin tidak bekerja dengan baik, maka besar kemungkinan usus tidak akan bisa menyerap nutrisi dari makanan atau minuman yang kamu konsumsi.
Ada baiknya, agar enzim ptialin dapat bekerja dengan baik di dalam rongga mulut, kamu harus mengunyah makanan secara perlahan hingga makanan benar-benar halus. Tetapi ingat, mengunyah secara perlahan bukan berarti membiarkan nasi terlalu lama di dalam mulut, sebab hal itu dapat berdampak pada kerusakan gigi dan rahang. Kerusakan gigi yang diakibatkan oleh nasi paling banyak terjadi pada anak-anak dan sebagian kecilnya orang dewasa. Nasi yang mengendap terlalu lama di dalam mulut akan difermentasi oleh bakteri sehingga menghasilkan asam. Asam inilah yang dapat menghilangkan email, kalsium dan mineral pada gigi. Mengemut juga tidak baik untuk pertumbuhan rahang, terlebih pada si kecil yang sedang dalam tahap pertumbuhan. Mengemut akan membuat si kecil sedikit sekali melakukan aktivitas mengunyah sehingga rahang tidak banyak melakukan pergerakan. Oleh sebab itu, rahang tidak akan tumbuh secara optimal dan akan mengganggu kemampuan bicara. Selain itu juga, rahang yang jarang sekali bergerak akan membuat gigi tetap tumbuh menumpuk akibat tidak adanya ruang tumbuh yang cukup.
Oleh karena itu, membiarkan nasi terlalu lama dikunyah atau mengendap di dalam mulut juga tidak terlalu baik. Mengunyahlah sebanyak 32 kali untuk menghaluskan makanan padat menjadi lebih cair dan 40 kali untuk makanan terlalu padat seperti daging dan kacang. Namun aturan ini memang tidak secara baku, tetapi ada baiknya untuk menelan makanan dalam keadaan sudah halus. Mengunyahlah dengan perlahan-lahan dan tidak terburu-buru agar tidak tersedak. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari selama 2 menit setiap pagi dan malam hari agar bakteri di dalam mulut tidak berubah menjadi patogen. Gunakan mouthwash atau lakukan flossing untuk mengangkat sisa makanan yang tertinggal secara optimal.