Pernahkah kamu mengalami rasa gatal pada area kulit? Biasanya rasa gatal ini disertai dengan ruam merah dalam jumlah banyak, penyebabnya pun beragam, bisa karena digigit serangga, alergi terhadap cuaca atau benda lainnya atau karena suatu penyakit. Gatal pada area kulit mungkin biasa terjadi sejak anak-anak hingga dewasa, kemunculannya pun dibeberapa waktu tertentu saja. Namun bagaimana jadinya jika ruam disertai rasa gatal terjadi pada area mulut? Tahukah kamu apa saja gejala yang ditimbulkan?
Ruam pada kulit sudah sangat umum terjadi, namun ruam disertai gatal pun dapat terjadi pada area dalam mulut. Kondisi seperti ini disebabkan oleh penyakit lichen planus, di mana kondisi ini ditandai dengan munculnya ruam merah gatal yang tidak menular pada area mulut. Ruam-ruam ini berbentuk kecil dan memenuhi hampir seluruh mulutmu, seperti gusi, lidah, bagian dalam pipi. Penyakit ini lebih berisiko menyerang wanita daripada laki-laki pada usia 30 tahun hingga 60 tahun dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan tanpa menunjukan adanya perkembangan untuk sembuh. Lichen planus terdiri dari dua jenis, yakni lichen planus retikular dan lichen planus erosif.
Pada lichen planus reticular penderita tidak merasakan sakit pada rongga mulut yang terkena dan tidak membutuhkan pengobatan karena akan sembuh dengan sendirinya jika penderita rajin membersihkan rongga mulutnya. lichen planus reticular muncul pada area gusi, lidah dan bagian dalam pipi. Namun paling sering terjadi pada bagian dalam pipi karena memiliki lapisan paling tipis diantara bagian lainnya. Lain halnya dengan lichen planus erosif, penyakit jenis ini justru memberikan rasa sakit yang luar biasa bagi penderitanya. Hal ini disebabkan karena terbentuknya luka atau erosi pada lapisan mulut. Luka pada lichen planus erosif membutuhkan pengobatan sehingga sangat perlu pergi ke dokter. Dokter akan meresepkan obat oles anti-inflamasi dengan dosis cukup tinggi untuk membantu meredakan sakit.
Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun para dokter percaya bahwa penyakit ini disebabkan oleh kelainan autoimun seseorang. Jadi, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di sekitar area mulut. Akan tetapi, penyakit ini juga dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti penderita mengalami ketergantungan mengonsumsi satu jenis obat, merokok, reaksi tubuh terhadap suatu logam dalam rongga mulut, seperti kawat gigi atau behel dan bisa juga terjadi karena kebiasaan menggigit lapisan pipi bagian dalam. Kebiasaan ini mungkin sering dianggap sepele, namun bisa berujung fatal jika terus dilakukan. Risiko yang akan terjadi adalah sariawan yang tak kunjung sembuh dengan luka yang dalam dan munculnya penyakit lichen planus. Selain itu, ada kemungkinan lain yang bisa menjadi penyebab lichen planus, seperti hepatitis C kronis dan sirosis.
Penyakit lichen planus bukan infeksi dan tidak menular. Penyakit ini juga tidak diwariskan dari orang tua serta tidak ada hubungannya dengan kekurangan gizi. Namun mengonsumsi makanan pedas atau mengandung tomat justru dapat memperparah kondisi penyakit ini. Kemunculan penyakit lichen planus ditandai dengan munculnya garis-garis putih menyerupai renda pada area yang terkena dan muncul secara tiba-tiba. Kamu akan mulai terasa tidak nyaman karena luka bisa mengeluarkan rasa panas atau sakit dan akan semakin sakit jika penyakit ini muncul pada area lidah.
Ruam yang muncul pun berupa benjolan atau papula yang menonjol dengan pola tertentu dan memiliki warna kemerahan atau keunguan. Benjolan ini berdiameter sekitar 3 sampai 5 milimeter dan menimbulkan rasa gatal. Jika kamu sudah memiliki beberapa gejala diatas, sebaiknya kamu langsung memeriksakan kondisimu ke dokter gigi. Semakin cepat kamu diberikan tindakan medis maka semakin cepat penyakitmu sembuh. Dalam kasus yang memiliki gejala yang tidak nyaman atau berat, dokter dapat meresepkan obat, termasuk:
- Retinoid yang digunakan secara topikal atau oral
- Kortikosteroid digunakan secara topikal, oral, suntik
- Antihistamin
- Krim nonsteroid digunakan secara topical.
Tetapi kamu bisa mencegah munculnya penyakit ini dengan menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan rongga mulut sebab rongga mulut memiliki ratusan bakteri yang apabila tidak dibersihkan, maka permasalahan mulut akan kamu alami. Hindari pula merokok dan mengonsumsi alkohol karena keduanya sama-sama memicu terjadinya lichen planus. Rajin-rajinlah menyikat gigi 2 kali sehari selama 2 menit, setelahnya kamu bisa gunakan benang gigi atau obat kumur untuk melengkapi perawatan gigi dan mulutmu. Jangan lupa untuk memeriksakan kondisi mulutmu ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.