Sakit gigi adalah salah satu jenis penyakit mulut yang paling sering dialami, rasa sakit disertai nyeri membuat penderitanya sangat tidak nyaman. Beberapa orang bahkan tidak dapat mengonsumsi makanan dan tidak dapat istirahat dengan cukup. Rasa sakit yang datang dan pergi membuatmu tidak dapat beraktivitas dengan normal dan pekerjaanmu banyak yang tertunda. Akibatnya, tubuh menjadi rentan mengalami demam dan lemas. Bila kondisi ini terjadi, mungkin kamu lebih memilih mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual di pasaran. Kebiasaan ini terus terjadi berulang dan tidak ada tindakan untuk memeriksakan kondisi gigi ke dokter gigi. Tetapi apakah boleh mengonsumsi obat pereda nyeri saat sakit gigi?
Sakit gigi biasanya memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Penyebab utamanya adalah karena buruknya kebersihan rongga mulut sehingga muncul lubang gigi yang kian hari kian membesar. Lubang gigi yang terbuka dapat menjadi ladang hangat bagi bakteri memakan sisa makanan yang terjebak. Alhasil, bagian dalam gigi mengalami infeksi dan menimbulkan rasa sakit disertai nyeri. Rasa sakit ini akan berlangsung selama satu hingga tiga hari, tergantung dari tingkat keparahan infeksi pada area gigi. Kebanyakan orang, merasa tidak dapat menahan rasa sakit yang dialami sehingga memilih pengobatan instan dengan mengonsumsi obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri memang terjual bebas di pasaran termasuk di warung-warung kecil.
Seseorang dapat mengonsumsi obat pereda nyeri satu hingga dua butir bahkan lebih dalam satu hari agar rasa sakit pada area gigi dapat hilang. Padahal, mengonsumsi obat nyeri ketika sakit gigi adalah cara yang tidak tepat. Obat pereda nyeri memang dapat meredam rasa sakit untuk sesaat, namun akan timbul kembali dalam hitungan jam. Kebiasaan mengonsumsi obat pereda sakit saat sakit gigi dapat memberikan efek kebal dan lama kelamaan obat pereda nyeri tidak mampu mengatasi rasa sakit. Kondisi ini sering disebut dengan toleransi obat, dimana tubuh sudah tidak dapat menerima dosis obat yang sama dan membuat obat tidak bekerja secara efektif lagi. Imbasnya, tubuh dapat diobati jika dosis obat dinaikkan, baru tubuh akan memberikan respon dengan meredanya rasa sakit yang dialami.
Oleh karena itu, mengonsumsi obat pereda nyeri bukanlah solusi tepat untuk mengatasi sakit gigi. Justru pergi ke dokter gigi adalah hal yang sangat dianjurkan. Mengobati sakit gigi bukanlah sekadar menghilangkan rasa sakitnya, tetapi yang terpenting adalah mencari tahu apa penyebabnya. Jika penyebab sudah diketahui, maka dapat dengan mudah diobati. Memeriksakan diri ke dokter gigi saat sakit gigi memang tidak secara langsung dapat sembuh, seperti halnya kamu mengonsumsi obat nyeri. Tetapi setidaknya, dokter gigi dapat mengatasi penyebab sakit gigi yang kamu alami dan mengambil tindakan medis secepatnya. Tindakan medis yang diberikan pun disesuaikan dengan penyebab sakit gigi yang dialami. Contohnya saja jika sakit gigi disebabkan oleh gigi berlubang yang sudah mengalami pembusukan, maka dokter gigi akan mensterilkan area gigi terlebih dahulu sebelum melakukan tambal gigi.
Namun berbeda halnya, jika kamu mengalami sakit gigi disertai dengan pembengkakan pada area gusi. Biasanya dokter tidak secara langsung mencabut gigimu karena dikhawatirkan akan memperburuk kondisi infeksi dan perdarahan pada area gusi. Dokter gigi akan memberikanmu obat untuk meredakan peradangan dan pembengkakan pada area gusi, setelah itu kamu bisa kontrol kembali setelah beberapa hari untuk dilakukan tindakan berikutnya. Selagi menunggu pengobatan lanjutan dari dokter gigi, ada pula cara alami yang bisa kamu lakukan untuk meredakan rasa sakit pada area gigi untuk sementara, diantaranya:
- Bawang Merah
Bawang merah memang sangat sering digunakan untuk bumbu rempah. Namun dibalik rasa gurih yang dihasilkannya, bawang merah ternyata dapat menjadi obat alami untuk sakit gigi. Bawang merah mengandung anti-mikroba dan antiseptiknya mampu mengendalikan rasa nyeri yang terjadi pada area gigi dan gusi. Caranya, kunyah bawang di dalam mulut kemudian diamkan bawang di gigi yang sakit atau bisa juga dengan menghaluskan bawang merah dan tempelkan pada area gigi yang sakit.
- Daun Jambu Biji
Siapa diantara kamu yang senang mengonsumsi buah jambu biji? Buah yang terkenal khasiatnya dalam membantu proses penyembuhan penyakit demam berdarah ini, juga bermanfaat dalam mengatasi nyeri saat sakit gigi. Mengingat di dalam daun jambu biji mengandung analgesik, antiradang dan antimikroba. Caranya, tumbuk daun jambu biji hingga halus kemudian tambahkan air hangat dan aduk hingga merata. Gunakan sebagai obat kumur setiap 2 kali sehari.
- Bawang Putih
Sama halnya seperti bawang merah, bawang putih juga dapat mengatasi permasalahan sakit gigi. Bawang putih memiliki kandungan antiseptik alami yang dapat melepas allicin dan menghasilkan minyak alami yang berfungsi untuk melawan bakteri. Caranya, kunyah bawang putih hingga halus kemudian tempelkan pada area gigi yang sakit.
Ketiga cara ini memang sangat efektif untuk meredakan rasa nyeri saat sakit gigi, tetapi pergi ke dokter gigi tetap menjadi cara yang sangat disarankan. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari selama 2 menit. Gunakan mouthwash dan lakukan flossing untuk mengangkat sisa makanan yang tertinggal. Jika kamu rutin membersihkan rongga mulut, maka risiko sakit gigi tidak akan kamu alami. Periksakan kondisi rongga mulutmu setiap enam bulan sekali agar permasalahan gigi dan mulut dapat segera diatasi.