Daging Merah, Salah Satu Penyebab Kanker Mulut!

Semakin berkembangnya zaman, jenis makanan semakin beragam rasa dan bentuknya. Terkadang, makanan dan minuman yang dipasarkan tidak memperhatikan kandungan gizi dan keamanan saat dikonsumsi. Meskipun begitu, justru makanan ini yang paling digemari oleh semua orang karena menyuguhkan rasa kenikmatan yang luar biasa. Sayangnya, tidak semua orang dapat menyadari bahwa makanan yang mereka konsumsi adalah penyebab utama pemicu kanker mulut. Tahukah kamu makanan apa saja yang dimaksud?

Kanker mulut dapat dipengaruhi oleh gaya hidup, lingkungan dan keturunan. Namun ada juga penyebab utama pemicu kanker mulut yakni pola makanan. Sebagian besar jenis kanker dipicu oleh pola makan yang salah atau berlebihan dalam mengonsumsi suatu jenis makanan. Jenis makanan penyebab kanker mulut biasanya mengandung lemak, gula dan kalori yang tinggi. Seseorang yang lebih berisiko mengalami kanker mulut adalah seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Sebab pada kondisi ini, tubuh akan lebih banyak memproduksi hormon estrogen dan insulin. Kelebihan dua hormon ini dalam tubuh akan memicu pertumbuhan kanker. Dengan demikian, kamu perlu menghindari beberapa makanan yang dapat memicu kanker mulut, diantaranya:

1.Daging Merah

Daging merupakai sumber protein dan mineral yang baik bagi tubuh, seiring dengan kebaikan itu daging juga mengandung lemak jenuh dan kolestrol tinggi. Oleh sebab itu, daging merah dapat meningkatkan risiko kanker, salah satunya kanker mulut. Beberapa jenis daging yang termasuk ke dalam daging merah adalah daging sapi, babi dan kambing. Tidak hanya itu, makanan berbahan dasar daging merah juga bisa menjadi penyebab aktifnya kanker dalam tubuh, seperti ham, sosis, bacon, dan daging asap. Di dalam makanan olahan ini bersifat karsinogenik yang dapat memicu kanker.

Selain itu juga, cara pengolahan daging merah juga dapat berpengaruh pada risiko penyakit kanker, seperti memanggang, membakar dan menggoreng daging diduga dapat memproduksi zat yang bersifat karsinogenik. Saat mengolah daging merah dengan cara di atas tentunya melibatkan kandungan minyak yang banyak supaya daging dapat matang dengan sempurna, penggunaan minyak inilah yang meningkatkan kadar kalori dan lemak pada daging. Alangkah baiknya, kamu mengolah daging merah dengan cara merebus atau mengukusnya karena pada saat ini, kandungan lemak dan kalori pada daging merah akan menurun.

Mengonsumsi daging merah sebenarnya diperbolehkan, asalkan masih dalam kadar yang cukup dan tidak berlebihan. Idealnya, mengonsumsi daging merah dalam sehari sekitar 70 gram. Jika kamu ingin mengonsumsi daging, kamu bisa memilih daging ayam atau ikan yang rendah kandungan lemak. Meskipun rasa akan berbeda, namun manfaatnya sama saja.

2. Makanan Instan

Beberapa makanan instan mengandung akrilamida yang dapat memicu terjadinya kanker. Bahan ini seringkali ditemukan dalam makanan yang kaya karbohidrat tinggi (mengandung tepung dan gula) seperti kentang. Kentang biasanya digoreng dalam suhu tinggi untuk menciptakan kematangan yang sempurna dan gurih. Makanan cepat saji jenis ini paling diminati oleh hampir semua orang, selain karena rasa yang enak, cara masaknya pun terbilang cepat dan mudah. Namun ada beberapa bahan lain yang dapat memicu terjadintya kanker, diantaranya:

  • Pemanis buatan

Penggunaan pemanis buatan sering kali dijumpai dalam minuman dan makanan, seperti  permen, saos tomat, es serut dan roti gandum utuh. Beberapa makanan ini jika terus digunakan dalam jangka waktu panjang dan berlebihan maka akan meningkatkan risiko kanker mulut.

  • Bahan pengawet

Bahan pengawet biasanya selalu ada dalam campuran pembuatan makan dan minuman, hal ini dilakukan untuk mencegah pembusukan pada produk, salah satunya adalah sodium benzoat Sodium benzoat merupakan bahan pengawet yang digunakan dalam campuran minuman bersoda dan beberapa jenis makanan kaleng, makanan beku dan cemilan kering dalam kemasan. Jadi tidak heran jika kamu menemukan makanan dan minuman dapat bertahan hingga enam bulan sampai satu tahun setelah tanggal produksi. Namun penggunaan bahan pengawet ini ternyata dapat memicu kanker jika bereaksi menjadi benzene, apabila dipadukan dengan vitamin C. Oleh karena itu, sebaiknya kamu memperhatikan kandungan dalam makanan atau minuman yang kamu konsumsi. Supaya kamu dapat mencegah aktifnya sel kanker dalam tubuh yang disebabkan oleh pola makan yang salah.

  • Sodium nitrit

Sodium nitrit merupakan zat aditif yang dapat ditemukan dalam daging yang diawetkan, seperti daging kalengan atau sosis. Penggunaan bahan pengawet satu ini memang diizinkan di Indonesia dengan kadar tertentu. Namun meskipun begitu, beberapa diantara kamu dapat mengonsumsi daging kalengan dan sosis dalam jumlah banyak setiap hari. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya kanker pada anak maupun orang dewasa.  

Risiko kanker mulut dapat kamu atasi dengan pola hidup sehat dan memperbanyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Mengonsumsi sayur dan buah dipercaya dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menurunkan risiko obesitas. Selain itu juga menghindari makanan yang melalui proses digoreng, makanan berkadar gula tinggi dan produk olahan yang mengandung bahan pengawet tinggi. Jika kamu ingin mengonsumsi daging, pilihlah daging yang memiliki kadar lemak rendah, seperti ikan dan ayam. Jenis ikan yang bisa kamu konsumsi diantaranya tuna, salmon, sardine dan makarel.  Ikan-ikan ini mengandung asam lemak omega-3 tinggi untuk membantu mengurangi peradangan dalam tubuh yang bisa memicu kanker.

Jangan lupa untuk menjaga kebersihan rongga mulut karena kanker mulut juga dipicu oleh buruknya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Sikat gigimu 2 kali sehari selama 2 menit untuk mencegah penumpukan plak penyebab gusi berdarah dan infeksi mulut. Selain itu juga gunakan dental floss dan mouthwash untuk mendukung perawatan gigimu. Membersihkan mulut menggunakan dental floss dan mouthwash dipercaya dapat mengangkat sisa makanan yang belum terangkat saat sikat gigi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *