Jika kamu mendengar kata “ulat”, mungkin kamu akan membayangkan dedaunan hijau atau gulungan sutera yang berwarna putih. Namun bagaimana jika ulat yang dimaksud berada di dalam gigi yang berlubang dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa? Mungkin sebagian dari kamu merasa kebingungan tentang ulat gigi yang ada di dalam gigi yang berlubang, namun sebagian lainnya justru sudah mempercayai tentang ulat gigi ini secara turun-temurun. Alhasil, banyak diantara kamu yang justru pergi ke pengobatan tradisional sebagai upaya untuk menghilangkan ulat gigi. Tetapi apakah benar ulat gigi menyebabkan gigi berlubang?
Masalah gigi berlubang paling banyak terjadi pada anak-anak, mengingat pada usia ini si kecil belum memiliki kesadaran pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut. Namun tidak menutup kemungkinan, orang dewasa pun berisiko mengalami gigi berlubang, jika tidak dapat menyikat gigi dengan cara yang benar. Penyebab gigi berlubang sering kali dikaitkan dengan ulat gigi, sampai-sampai ada jasa yang menawarkan pembersihan ulat gigi menggunakan pecahan genting. Cara ini terdengar tidak masuk akal, namun pecahan genting ini ternyata mampu mengeluarkan ulat putih ke dalam genangan air. Jadi tidak heran, dokter gigi pada zaman dahulu kalah populer dengan jasa penghilang ulat gigi.
Pada dasarnya, ulat gigi tidak benar-benar ada, itu hanyalah sebuah mitos yang dipercaya oleh orang terdahulu. Sebutan ulat gigi ini memang sudah ada sejak era romawi, dimana pada saat itu ilmu pengetahuan belum terlalu maju sehingga penyebab kerusakan gigi belum diketahui secara jelas. Alhasil, ulat gigi disebut-sebut sebagai penyebab dari kerusakan gigi pada masa itu. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan pun semakin maju, penyebab utama gigi berlubang bukanlah ulat gigi melainkan bakteri. Bakteri ini berasal dari sisa makanan yang tidak dibersihkan dengan benar, entah karena kamu jarang menyikat gigi atau karena kamu menyikat gigi dengan cara yang salah. Semakin banyak sisa makanan yang dibiarkan begitu saja, maka semakin banyak jumah bakteri jahat di dalam rongga mulut.
Sisa makanan yang tidak dibersihkan ini akan membentuk plak gigi yang lama-kelamaan akan membentuk karang gigi dalam waktu tertentu. Karang gigi yang menempel di sela-sela gigi akan menyebabkan gigi mengalami demineralisasi, akibatnya gigi menjadi lebih rapuh dan perlahan lubang kecil mulai terbentuk. Kehadiran karang gigi memang tidak terlalu menganggu fungsi gigi dan sebagian orang justru membiarkannya begitu saja karena merasa gigi atau gusi tidak mengalami rasa sakit. Ketebalan dari karang gigi ini bervariasi, tergantung dari seberapa jarang kamu menyikat gigi dan seberapa lama kamu tidak pergi ke dokter gigi untuk melakukan scaling gigi.
Mengatasi gigi berlubang, bukanlah dengan mengeluarkan ulat gigi dengan cara-cara tradisional, melainkan pergi ke dokter gigi untuk membersihkan penyebab dari gigi berlubang. Tindakan medis yang biasanya dokter gigi lakukan adalah dengan mencari tahu penyebab dari lubang gigi. Jika penyebab utamanya adalah karang gigi, maka dokter gigi akan membersihkan karang gigi terlebih dahulu, setelah itu dokter gigi akan melihat kondisi lubang. Lubang gigi yang terlanjur besar, biasanya akan dilakukan penambalan gigi. Namun berbeda halnya jika lubang sudah dalam dan bakteri sudah menginfeksi bagian akar gigi. Kamu harus melakukan proses perawatan akar gigi terlebih dahulu setelah itu gigi baru ditambal. Bila ternyata lubang gigi sudah benar-benar merusak gigi, maka gigi terpaksa harus dicabut untuk menghindari infeksi lebih lanjut.
Maka dari itu, untuk menghindari gigi berlubang, kamu perlu rutin menyikat gigi 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Usahakan untuk menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride karena kandungan ini dapat memperkuat lapisan terluar gigimu agar tak mudah rusak dimakan bakteri. Kamu juga harus menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi dan melakukan flossing gigi. Selain itu juga kamu perlu menyikat lidah dengan menggunakan alat khusus pembersih lidah. Jika kamu melakukan semua perawatan gigi ini setiap hari, maka risiko penumpukan karang gigi akan semakin kecil. Jadi mulai sekarang, jangan lagi percaya akan adanya ulat gigi pada rongga mulut karena hal itu tidak benar adanya. Justru yang perlu kamu perhatikan adalah kebersihan rongga mulut agar bakteri jahat penyebab kerusakan gigi tidak lebih banyak daripada bakteri baik.