Pernahkah kamu menemukan bercak darah saat sikat gigi? Kemunculan bercak darah ini biasanya dibarengi dengan rasa ngilu saat menggosok gigi. Hal yang terlihat sepele ini sering kali diabaikan oleh sebagian orang, sampai pada akhirnya muncul permasalahan serius pada area mulut. Tahukah kamu penyebab munculnya bercak darah yang kamu alami?
Demi penampilan, seseorang akan melakukan
apapun untuk menunjang eksistensi dirinya, termasuk penggunaan tindik pada
bagian tubuh tertentu. Tindik biasanya dilakukan pada area telinga, hidung ataupun
pada area bibir. Namun seiring berjalannya zaman, tindik kini sudah sering
ditemui pada area lidah. Meskipun menindik tubuh dapat dikatakan aman jika kamu
memperhatikan segala aspek kesehatan dan kebersihannya. Tapi tahukah kamu bahwa tindik memiliki
risiko buruk bagi area mulut?
Pernahkah kamu mengalami gigi berlubang? Saat kondisi tersebut, dokter gigi mungkin akan langsung menyarankan untuk melakukan penambalan gigi. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki rongga gigi yang terbuka dan mengembalikan fungsi pada gigi. Setelah penambalan gigi, bukan berarti masalah akan selesai begitu saja. Tapi ada perawatan khusus yang harus kamu lakukan agar gigimu tetap sehat. Tahukah kamu cara merawat tambalan gigi?
Pernahkah kamu menggigit kulit pipi bagian dalam? Entah karena tidak sengaja atau memang kamu merasa tidak nyaman dengan kulit tebal di area dalam pipi? Jika iya, mungkin kamu harus berpikir ulang jika ingin menggigitnya kembali. Menggigit kulit pipi bagian dalam ternyata dapat menimbulkan kerusakan pada area kulit. Tapi sebenarnya menggigit kulit pipi bagian dalam termasuk kebiasaan atau penyakit, ya?
Menggigit kulit pipi bagian
dalam sering kali disebut dengan cheek
biting. Perilaku yang sering tidak disadari ini sering kali dianggap sepele
oleh sebagian orang, bahkan diantaranya sampai melukai area pipi bagian dalam. Pada beberapa kasus yang
terjadi, menggigit pipi bagian dalam sudah dilakukan sejak kecil dan
berlanjut hingga dewasa. Pemicu utama seseorang melakukan hal itu adalah
kondisi psikologi yang dialami, seperti stres, kecemasan atau kebosanan.
Kondisi ini termasuk dalam jenis Body-Focused Repetitive Behavior, yakni kebiasaan mengulang suatu aktivitas yang melibatkan bagian tubuh secara berulang-ulang, seperti menggigit kuku, menarik-narik rambut, atau mengedip-ngedipkan mata. Akan tetapi, menggigit kulit pipi bagian dalam bukan hanya dari unsur ketidaksengajaan, tapi juga bisa karena kondisi anatomi dalam rongga mulut, seperti terlalu cepat mengunyah atau posisi gigi yang berantakan.
Biasanya kamu memiliki satu titik favorit yang selalu
digigit, hal itu disebabkan oleh adanya kulit yang lebih tebal daripada kulit
pipi lainnya. Menggigit
kulit pipi bagian dalam yang dilakukan terus menerus tentunya akan memperparah
kondisi lapisan dalam pipi. Kamu akan sadar jika kebiasaan itu salah, saat muncul luka
pada area pipi bagian dalam.
Belum lagi jika luka tersebut kemudian tidak sengaja
terkunyah, maka luka akan mengeluarkan darah dan membuat lapisan kulit pipi
terasa kasar serta tidak rata. Saat ada luka di daerah mulut, maka proses
mengunyah pun tidak akan berjalan dengan baik. Meskipun luka sudah sembuh,
tidak menutup kemungkinan kamu akan mengulang kebiasaan menggigit kulit pipi
bagian dalam.
Kebiasaan yang membentuk siklus tak berkesudahan ini dapat
membuat komplikasi fisik yang semakin parah untuk kulit dalam mulut. Namun
kebiasaan tersebut dapat dihentikan, tapi harus diimbangi dengan keinginan
untuk memperbaiki kondisi kesehatanmu, salah satunya adalah memperbaiki kondisi
psikologismu agar tidak tumbuh rasa kecemasan, kebosanan sampai stre yang
berlebihan. Adapun cara yang lain untuk menghentikannya antara lain:
Jangan terlalu cepat mengunyah
Beberapa orang sering mengunyah terlalu cepat, entah karena
terburu-buru waktu ataupun sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Mengunyah
makanan terlalu cepat, bukan hanya berdampak pada cederanya area mulut saja,
melainkan juga tidak baik bagi proses pencernaan pada area usus.
Usus harus bekerja lebih keras untuk mencerna dan memperoses makanan yang kamu makan. Jika pencernaan bekerja terlalu keras, usus pun kesulitan untuk membersihkan diri dan meregenerasi sel-sel yang membantu penyerapan nutrisi dalam tubuh. Karena itu, besar kemungkinan makanan tidak tercerna dan terserap tubuh dengan maksimal sehingga meninggalkan sisa-sisa zat dan racun dalam tubuh.
Kunjungi psikoterapi.
Bagi seseorang yang mengalami masalah psikologi, penting
sekali untuk mengunjungi psikoterapi. Cara
ini cukup membantu, untuk mengubah kebiasaan terkait masalah psikologis yang
perlu dipandu dan dikoreksi. Psikoterapi mungkin akan memberikan pendampingan
terkait gangguan psikologi yang dihadapi agar tidak melampiaskan pada melukai
bagian tubuh.
Minum obat yang dianjurkan oleh dokter.
Bila kondisi stres atau kecemasan sudah berlebihan, maka
dokter biasanya akan merekomendasikanmu untuk meminum obat yang telah
diresepkan. Tapi jangan sampai tubuhmu menjadi ketergantungan dengan obat
antidepresan, usahakan kamu berkomunikasi dengan orang sekitarmu untuk membantu
kesembuhan kamu mengontrol dirimu sendiri.
Selagi kamu tengah dalam proses mengurangi kebiasaan
menggigit kulit pipi bagian dalam, jangan lupa untuk membersihkan luka yang
sudah telanjur terbentuk. Cara merawat luka akibat gigitan adalah dengan
membersihkan luka yang muncul akibat gigitan ini. Bila terjadi perdarahan di
mulut, kompres dingin ke daerah yang mengalami perdarahan dengan es yang sudah
dibungkus kain lembut. Bersihkan juga luka agar terhindar dari infeksi.
Penggunaan obat kumur antiseptik
adalah salah satu cara untuk mencegah infeksi. Jika kamu merasa ada kesulitan
saat makan atau berbicara karena ada hal yang mengganggu di bagian dalam
mulutmu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigimu. Selain itu,
perbanyaklah mengonsumsi air putih untuk memperbanyak produksi air liur agar
luka di area mulut dapat lekas sembuh.
Menjilat bibir biasanya dilakukan saat bibir terasa kering saja. Akan tetapi pada kenyataannnya, ada sebagian orang yang menjadikannya sebagai kebiasaan sampai tidak bisa terlepas dari menjilat bibir setiap kali berbicara. Alasannya pun beragam, mulai dari hanya sekedar membasahi bibir saja sampai timbul rasa tidak enak pada area bibir. Tapi tahukah kamu bahwa kebiasaan menjilat bibir memiliki risiko buruk bagi kesehatan?
Pernahkah kamu melihat seseorang bernapas melalui mulut? Mungkin kamu akan menjawab saat sedang tidur atau saat flu. Tapi pada kenyataannya, beberapa orang bernapas melalui mulut bukan hanya pada saat tidur saja, melainkan saat mereka beraktivitas juga. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya masalah pada saluran pernapasan khususnya pada area hidung. Tapi tahukah kamu bahwa bernapas melalui mulut memiliki dampak buruk bagi kesehatan?
Masalah pada area mulut, biasanya hanya sebatas pada masalah sariawan, gigi berlubang, peradangan gusi dan gusi berdarah. Akan tetapi, ada masalah lain yang perlu kamu waspadai yaitu tumbuhnya benjolan di area gusi. Benjolan ini akan semakin besar jika tidak ditangani dengan cepat. Tahukah kamu benjolan apakah itu?
Anggur merupakan salah satu buah yang memiliki rasa manis dan sangat baik di konsumsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Beberapa jenis anggur memiliki manfaat sebagai makanan yang dipercayai dapat mencegah kanker, menjaga kesehatan otak sampai mencegah penuaan dini. Tapi tahukah kamu bahwa anggur memiliki manfaat besar bagi kesehatan gigi?
Mulut kering atau dalam bahasa medis disebut xerostomia adalah kondisi yang bisa dialami pada sekali waktu. Kondisi ini pada dasarnya adalah sesuatu yang normal, namun apabila mulut kering berlangsung secara berkelanjutan hal ini harus mendapatkan perhatian serius. Mulut kering juga bisa jadi salah satu pertanda bahwa kamu tengah mengidap suatu penyakit berbahaya. Penyakit apakah itu?
Perubahan warna pada lidah paling sering dialami oleh anak usia balita, hal ini dikarenakan rendahnya sistem kekebalan tubuh si kecil. Penyebab perubahan warna lidah ini pun bermacam-macam, bisa disebabkan oleh adanya bakteri, jamur atau tanda penyakit tertentu. Akan tetapi, tidak semua orang tua mampu memahami perubahan warna pada lidah si kecil. Sebagian dari orang tua menganggap perubahan warna lidah adalah hal yang wajar karena si kecil tengah beradaptasi pada makanan. Tapi tahukah kamu bahwa perubahan warna lidah pada si kecil bisa jadi salah satu tanda penyakit berbahaya?