Sakit gigi bisa datang kapan saja dan dimana saja. Rasa sakit yang ditimbulkan terkadang dibarengi dengan sakit kepala yang hebat. Jika kedua rasa ini sudah bercampur menjadi satu, maka segala aktivitasmu akan terganggu. Beberapa orang diantaranya mungkin langsung meminum obat pereda sakit gigi atau menempelkan koyo pada bagian pipi. Menempelkan koyo pada pipi dianggap menjadi hal yang wajib untuk dilakukan saat sakit gigi supaya rasa nyeri lekas pergi. Tapi apakah benar koyo dapat menyembuhkan sakit gigi?
Sakit gigi merupakan rasa nyeri yang timbul di dalam atau di sekitar gigi dan rahang. Tingkat keparahan nyeri yang ditimbulkan bervariasi, mulai ringan hingga berat. Penyebab dari rasa sakit ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, dari gigi berlubang sampai munculnya nanah pada gigi. Cara mengatasi rasa nyeri ini juga beragam, sebagian orang lebih memiih untuk menempelkan koyo pada area pipi mereka. Selain karena harga yang jauh lebih murah dan mudah didapatkan, rasa panas dan hangat yang dihasilkan koyo dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi. Tapi sebenarnya, pernyataan itu kurang tepat.
Koyo hanya berfungsi sebagai pereda nyeri bukan menyembuhkan sakit gigi. Sifatnya pun hanya sementara saja, sakit gigimu dapat kambuh kembali di lain waktu. Rasa panas dan hangat yang dimiliki koyo memang dapat mengatasi rasa nyeri lebih cepat daripada mengonsumsi obat, selain itu juga koyo dapat memperlancar peredaran pembuluh darah pada area gigi yang sakit. Namun sebenarnya penggunaan koyo pada area pipi, tidak boleh sembarangan. Pastikan area pipi yang hendak ditempelkan koyo sudah bersih dan tidak ada luka di sekitarnya. Jika di area pipimu terdapat luka dan kamu menempelkan koyo, dikhawatirkan luka akan mengalami infeksi karena rasa panas dan kandungan bahan yang terdapat dalam koyo.
Sebaiknya kamu tidak sekadar meredakan rasa nyeri saat sakit gigi, tapi yang tepat adalah menghilangkan penyebab utama sakit gigimu. Pergilah ke dokter gigi untuk mengatasi sakit gigimu, dokter akan melakukan pengecekan lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui sumber rasa sakit yang kamu alami. Jika rasa sakit tersebut ternyata dari abses pada daerah terbatas radicular maka dokter akan langsung mencabut gigimu saat itu juga untuk meghindari penyebaran abses di area mulut.
Lain halnya jika sumber rasa sakitmu bukan berasal dari abses, pencabutan gigi tidak bisa langsung dilakukan. Jika dilakukan maka penderita dapat mengalami selulitis (infeksi bakteri pada kulit) akut, nyeri yang parah serta menyeluruh, pembengkakan berisi nanah dan umumnya disertai demam. Pada kondisi ini, dokter akan memberikanmu antibiotik untuk meredakan infeksi. Jika infeksi sudah reda dan kondisi tubuh sudah dalam kembali normal, maka dokter bisa langsung mencabut gigimu.
Selagi kamu menunggu jadwal mencabut gigi, saat sakit gigimu kembali datang, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir rasa nyeri di dalam mulutmu, diantaranya:
1. Berkumur dengan Larutan Air Garam Hangat
Air garam dipercaya dapat meminimalisir pertumbuhan bakteri di dalam mulut dan meredakan peradangan di dalam mulut. Air garam ini juga dapat digunakan setelah kamu mencabut gigi untuk mempercepat penyembuhan. Caranya cukup mudah, sediakan air putih hangat kemudian campurkan garam sebanyak satu sendok makan. Aduk hingga garam larut kemudian berkumurlah lalu buang. Ulangi cara tersebut sampai air di dalam gelas habis. Tapi ingat, jangan terlalu sering menggunakan air garam untuk berkumur karena garam bersifat asam yang dapat merusak enamel gigi jika dilakukan dalam jangka waktu panjang.
2. Berkumur Menggunakan Mouthwash
Saat sakit gigi, aktivitas menggosok gigi akan turut tertunda. Sebab rasa nyeri yang ditimbulkan membuat kamu enggan untuk membuka mulut. Jadi untuk meminimalisir pertumbuhan bakteri semakin banyak, kamu bisa berkumur menggunakan mouthwash. Mouthwash dapat mengangkat sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi meskipun tidak optimal seperti kamu menggosok gigi.
Tapi kamu harus pandai-pandai memilih mouthwash yang memang aman untuk digunakan. Ada beberapa jenis mouthwash yang mengandung alkohol, jenis mouthwash ini dapat membahayakan rongga mulut karena akan menyebabkan iritasi pada rongga mulut. Alangkah baiknya kamu memilih mouthwash yang tidak mengandung alkohol dan memiliki kandungan yang dapat mempercepat penyembuhan luka.
3. Memaparkan Bawang Putih ke Gigi
Bawang putih manjur untuk mengobati sakit gigi karena kandungan allicin, salah satu jenis bahan kimia yang memiliki efek mengurangi rasa nyeri dan bertindak sebagai anti inflamasi. Cara menggunakannya pun cukup mudah, tumbuk halus bawang putih lalu tambahkan garam. Tumbuk hingga membentuk pasta. Setelah itu oleskan ke gigi yang mengalami nyeri.
Ketiga cara ini jauh lebih baik untuk kamu lakukan daripada hanya menempelkan koyo pada area pipi. Meskipun sama-sama bersifat sementara, namun tetap saja ketiga cara ini dapat meminimalisir pertumbuhan bakteri dalam rongga mulutmu. Tetapi, pergi ke dokter gigi tetap menjadi pilihan utama, kamu harus menghilangkan sumber dari rasa sakit yang kamu alami daripada meredam rasa sakitnya sementara. Jangan lupa untuk terus menjaga kesehatan rongga mulut agar kamu tidak merasakan sakit gigi untuk kesekian kali.