Tubuh kurus dan ramping selalu diidentikan sebagai standar kecantikan seseorang. Hampir seluruh wanita akan melakukan berbagai cara untuk mencapai bentuk tubuh yang ideal, mulai dari mengonsumsi obat, olahraga ekstra sampai diet ketat. Diet ketat paling sering dilakukan oleh sebagian wanita untuk menurunkan berat badan, tak jarang juga diantara mereka yang dengan sengaja memuntahkan makanan yang dikonsumsi hanya karena tak ingin terlihat gemuk. Kebiasaan memuntahkan makanan ini dinamakan dengan bulimia nervosa, kondisi dimana seseorang memiliki kelainan makan dan ditandai dengan obsesi besar memiliki bentuk tubuh yang kurus. Tetapi tahukah kamu penderita bulimia nervosa memiliki risiko kerusakan gigi?
Bulimia nervosa terbagi menjadi dua kategori, yakni purging type, yaitu selama mengalami sindrom, penderita secara sengaja memuntahkan makanannya kembali. Nonpurging type, adalah tipe bulimia yang tidak memuntahkan makanan, namun melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang berat atau melakukan puasa, sebagai ganti dari makan besar yang telah dilakukan sebelumnya. Secara fisik, penderita bulimia nervosa memiliki tubuh kurus, lemah, mengalami radang tenggorokan, pembengkakan di sekitar pipi dan rahang serta sering kali alami sakit perut akibat terganggunya kinerja lambung.
Seseorang yang menderita Bulimia nervosa biasanya memiliki beberapa gejala yang tidak lazim, seperti diet ketat dibandingkan diet pada umumnya. Bahkan beberapa diantaranya sengaja tidak makan sama sekali atau hanya mengonsumsi makanan tertentu dalam jumlah yang sangat sedikit. Kondisi ini akan terus berlangsung sampai muncul kelainan makan, dimana penderitanya akan makan dalam jumlah banyak tanpa diawali dengan rasa lapar, hal ini dapat diperparah karena stres dan depresi berat. Selain dari pola makan yang bermasalah, penderita akan mengalami gangguan psikologis, diantaranya:
- Selalu merasa berat badan naik
- Sensitif terhadap berat badan atau pandangan orang lain pada bentuk tubuh
- Merasa tidak percaya diri dan rasa cemas yang tinggi
- Malu untuk makan di tempat umum
Gejala psikologis ini menyebabkan penderitanya sengaja mengeluarkan makanan secara paksa dengan menekan area kerongkongan hingga muntah. Memuntahkan makanan adalah cara yang tidak tepat, mengingat cairan yang dimuntahkan sebagian besar berasal dari lambung dan mengandung asam yang cukup tinggi sehingga memudahkan gigi mengalami kerusakan. Cairan asam akan menempel pada gigi dan mengikis lapisan enamel gigi. Dampak buruknya, kamu akan mengalami berbagai permasalahan gigi, seperti:
1. Gigi Berlubang
Gigi berlubang paling sering dialami oleh penderita bulimia nervosa, apalagi yang sudah sengaja memuntahkan makanan secara berlebihan. Cairan muntah bersifat asam menyebabkan lapisan gigi terkikis, lama kelamaan, pelindung atau pertahanan gigi dari bakteri akan semakin sedikit dan menyebabkan munculnya lubang pada gigi. Lubang yang muncul biasanya dimulai dari gigi geraham karena gigi ini memiliki kinerja paling berat daripada gigi lain dan lebih sering berkontak langsung dengan makanan yang kamu makan. Oleh karena itu, semakin sering kamu memuntahkan makanan, semakin besar risiko gigi berlubang
2. Kelenjar Ludah Membengkak
Penderita bulimia nervosa akan mengalami pembengkakan pada area pipi, hal ini disebabkan oleh kelenjar ludah yang membengkak. Asam lambung mengakibatkan iritasi asam lambung iritasi serta peradangan pada kelenjar ludah. Kelenjar ludah berada di sisi pipi kanan-kiri dan berfungsi untuk memproduksi air ludah yang digunakan untuk mencerna makanan ketika masuk ke mulut dan membantu makanan untuk tertelan. Air liur juga berfungsi untuk melindungi gigi dari kerusakan yang mungkin timbul dari makanan yang masuk. Sehingga, ketika kelenjar ludah membengkak dan air ludah yang dihasilkan sedikit, maka hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan gigi juga.
3. Mulut kering
Terlalu banyak muntah menyebabkan mulut menjadi kering, hal ini dikarenakan kelenjar ludah tidak bekerja secara optimal sehingga mulut menjadi kering. Kondisi ini membuat bakteri berkembang biak semakin cepat dan kerusakan gigi tidak bisa kamu hindari. Mulut kering akan disertai dengan bau mulut yang tidak sedap, ditambah dengan rasa tidak enak pada area lidah.
Jika masalah gigi dan mulut semakin menjadi, sebaiknya kamu lekas memeriksakan dirimu ke dokter juga ke psikolog. Kedua profesi tersebut akan membantumu untuk menyelesaikan permasalahan yang kamu alami, baik fisik dan mental. Kamu juga harus memberhentikan kebiasaan memuntahkan makanan agar terhindar dari permasalahan gigi dan mulut. Kamu juga harus lebih percaya dengan dirimu sendiri bahwa kesehatan tubuhmu jauh lebih penting daripada melakukan hal yang berdampak buruk bagi tubuh.