ASI merupakan nutrisi utama bagi bayi yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Idealnya, ASI diberikan pada anak selama 6 bulan pertama sampai usia 2 tahun. Sayangnya, beberapa orang tua sengaja memberikan ASI pada anak hingga usia lebih dari 2 tahun. Hal ini dikarenakan si kecil tidak dilatih untuk mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Tetapi banyak spekulasi yang mengatakan bahwa ASI dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan gigi. Benarkah ASI dapat merusak gigi?
Manfaat ASI bagi bayi sudah tidak diragukan lagi, kandungan nutrisi berlimpah berada dalam ASI yang dapat merangsang perkembangan otak sekaligus memperkuat daya tahan tubuh bayi. Sebenarnya, ASI dapat menghambat pertumbuhan bakteri jahat seperti Steptococcus mutans salah satu bakteri penyebab kerusakan gigi. Selain itu juga, ASI mengandung protein Laktoferin yang dapat membunuh bakteri jahat dalam rongga mulut. Sayangnya, ASI mengandung laktosa tinggi yang diolah menjadi gluktosa, kandungan ini lah yang sering disebut-sebut sebagai penyebab kerusakan gigi anak.
Kerusakan gigi pada anak, bisa saja terjadi akibat mengonsumsi ASI melebihi batas usia seharusnya. ASI memang baik bagi tubuh, namun itu hanya berlaku bagi bayi usia 0 hingga usia 23 bulan, melebihi batas usia itu, ASI bisa menjadi penyebab kerusakan gigi. Namun, ASI bukanlah penyebab satu-satunya dari kerusakan gigi pada balita, terdapat faktor lain yang mendukung kerusakan gigi, salah satunya MPASI dan susu formula. Pada usia lebih dari 1 tahun, si kecil pasti akan diberikan makanan pendamping. Makanan inilah yang dapat memicu pertumbuhan bakteri di dalam mulut dan apabila kamu tidak rajin membersihkan rongga mulut si kecil, besar kemungkinan saat si kecil mulai tumbuh gigi, gigi akan dimakan oleh bakteri.
Tidak jauh berbeda dengan MPASI, susu formula juga sering menjadi pemicu karies gigi. Susu formula mengandung gula yang cukup tinggi dan jika dikonsumsi ketika malam hari dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Kebiasaan mengonsumsi susu formula dalam dot atau botol dapat membuat gigi terpapar secara langsung sehingga kandungan gula akan menempel pada permukaan gigi. Apabila kebiasaan ini berlangsung terus menerus dan tidak disertai dengan kebiasaan menjaga kesehatan gigi, sejak usia 3 tahun pun gigi anak bisa rusak.
Gigi yang berlubang sejak dini, bisa mempengaruhi gigi tetap anak. Oleh karena itu, penting sekali untuk menjaga kesehatan gigi sejak dini. Ada baiknya untuk membersihkan rongga mulut si kecil meskipun belum ada gigi yang muncul. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kerusakan gigi sejak dini, diantaranya:
- Pemilihan Jenis Makanan
Saat si kecil masuk usia MPASI, kamu tentunya akan memberikan makanan yang bernutrisi tinggi untuk membantu proses pertumbuhan si kecil. Namun ada hal yang perlu kamu perhatikan dalam memberikan asupan makanan bagi si kecil. Jangan berikan makanan yang lengket dan mengandung gula tinggi karena makanan ini akan memicu pertumbuhan bakteri patogen di dalam mulut. Makanan asin juga sebenarnya tidak baik bagi gigi si kecil, seperti keripik atau kerupuk. Kedua makanan ini mungkin sering kamu berikan pada si kecil sebagai pendamping nasi, namun jika diberikan terus menerus bisa merusak gigi. Makan manis dan asin dapat dirubah oleh bakteri menjadi asam, asam inilah yang menjadi ladang hangat pertumbuhan bakteri patogen.
- Minum dengan Gelas
Minum melalui gelas saat si kecil masih berusia balita mungkin agak sulit, lebih banyak air yang tumpah daripada air yang berhasil diminum. Tetapi cara ini jauh lebih efektif menjaga kesehatan rongga mulut balita daripada minum melalui botol atau dot. Jadi ada baiknya untuk membiasakan si kecil untuk minum melalui gelas setelah masuk usia 2 tahun. Usahakan untuk membantu si kecil saat minum menggunakan gelas agar tidak tersedak. Kalau bisa gunakan gelas plastik yang memiliki pegangan supaya si kecil jauh lebih mudah menggunakannya dan kamu tidak perlu khawatir gelas akan pecah.
- Sikat Gigi
“Gigi anak belum tumbuh, jadi tidak usah sikat gigi” Anggapan seperti ini adalah anggapan yang kurang tepat. Menjaga kebersihan gigi balita bukan harus menyikat giginya menggunakan sikat gigi, namun juga bisa dilakukan dengan menggunakan kain bersih atau kasa. Membersihkan rongga mulut balita yang belum tumbuh gigi, kamu bisa menggunakan kain atau kasa. Usahakan untuk tidak memberikan tekanan saat membersihkan gusi dan rongga mulut si kecil karena akan melukai area mulut. Luka mulut ini lama kelamaan akan menimbulkan sariawan yang cukup dalam dan memicu pertumbuhan bakteri lebih banyak. ‘
Dengan demikian, jika kamu bisa menjaga kebersihan gigi si kecil dengan benar, kerusakan gigi tidak akan pernah terjadi sejak dini. Meskipun ASI mengandung gula, tetapi ASI bukan penyebab dari kerusakan gigi. Justru kebiasaan buruklah yang dapat merusak gigi si kecil, seperti minum susu dalam dot sebelum tidur, mengonsumsi makanan manis atau malas menyikat gigi. Oleh karena itu, kamu tidak perlu khawatir memberikan ASI pada si kecil hingga usia 2 tahun karena sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh dan tumbuh ke