Tips Menyimpan Sikat Gigi agar Bebas dari Kuman

Apakah kamu masih ingat, di mana kamu menyimpan sikat gigimu? Di toilet, kamar tidur atau di dapur? Mungkin diantara pilihan tersebut, salah satunya adalah jawabanmu. Sebagian orang meletakkan sikat gigi secara sembarang, entah di dalam gelas, ember atau bahkan di tempat sabun. Asalkan tidak berada di tempat basah, sikat gigi bisa diletakkan di mana saja.  Tetapi pada kenyataannya, kebiasaan tersebut bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan rongga mulut. Meletakkan sikat gigi di tempat yang sembarang bisa menyebabkan bakteri berpindah tempat ke bulu sikat dan berkembang biak di dalamnya. Jika sudah begini, sama halnya kamu mengundang penyakit ke dalam rongga mulut meskipun kamu tidak menyadarinya. Oleh karena itu, untuk meminimalisir perkembang biakan kuman di bulu sikat, kamu perlu meletakkan sikat gigi di tempat yang tepat. Tahukah kamu bagaimana cara menyimpan sikat gigi agar terbebas dari kuman dan penyakit?

Sikat gigi memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan rongga mulut, mulai dari kebersihan gigi, lidah sampai gusi. Sikat gigi terbagi menjadi tiga bagian, yakni bulu sikat, kepala sikat dan pegangan sikat. Tiap bagian ini memiliki peluang besar menjadi ladang bakteri jika kamu tidak menyimpannya dengan benar. Contohnya saja bulu sikat, bagian ini adalah tempat paling nyaman bagi bakteri dan kuman berkembang biak karena kondisinya yang lembap dan basah. Apalagi jika kamu meletakkannya di sembarang tempat, bakteri akan semakin banyak memenuhi tiap helai bulu. Mungkin kamu tidak bisa melihat bakteri dan kuman secara langsung, namun kamu bisa merasakan efeknya setelah menggunakan sikat gigi.

Permasalahan gigi dan mulut akan mulai muncul satu persatu, mulai dari bau mulut, sariawan, gusi berdarah dan lain-lain. Masalah ini akan semakin parah apabila kamu terus menggunakan sikat gigi yang sama. Kondisi ini tidak boleh terus berlanjut, jika kamu sudah merasakan ada masalah dalam rongga mulut sebaiknya kamu mencari tahu penyebab pastinya. Tetapi kebanyakan kasus, penyakit rongga mulut justru dipicu dari sikat gigi yang digunakan. Seharusnya, sikat gigi diletakkan pada tempat yang kering, tidak terkontaminasi dengan benda asing yang kotor dan tidak kedap udara. Situasi ini bertujuan agar bulu sikat lebih cepat kering dan tidak lembap sehingga tidak menjadi ladang pertumbuhan bakteri. Namun ada beberapa cara lain yang bisa kamu lakukan agar sikat gigimu terhindar dari bakteri dan kuman, diantaranya:

  • Pisahkan Sikat Gigimu

Kebanyakan orang, meletakkan sikat gigi selalu berada di satu tempat yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Alasan utamanya adalah untuk menghemat tempat dan agar lebih mudah diambil ketika hendak digunakan. Tetapi cara ini adalah salah, meletakkan sikat gigi secara bersamaan dapat membuat bakteri berpindah ke sikat gigi satu dengan yang lainnya. Belum lagi jika salah satu anggota keluargamu tengah dalam kondisi sakit, entah sakit flu, tenggorokan, sariawan atau gigi berlubang, bakteri penyebab penyakit tersebut besar kemungkinan akan menyebabkan kontaminasi silang. Bakteri akan berkembang biak di antara bulu sikat dan masuk ke rongga mulutmu saat kamu menggunakan sikat gigi. Ada baiknya kamu memisahkan sikat gigimu dari anggota keluarga yang lain, siapkan satu tempat khusus untuk meletakkan sikat gigimu.

  • Letakkan di Tempat Kering

Cara selanjutnya yakni meletakkan sikat gigi di tempat yang kering, tujuannya adalah agar bulu sikat tidak lembap dan terhindar dari pertumbuhan bakteri. Sebaiknya kamu meletakkan di tempat yang jauh dari percikan air, tidak kedap udara dan berada di dalam suatu tempat atau gelas. Posisikan kepala sikat berada di atas dan hindari pemakaian penutup kepala sikat. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa  kepala sikat gigi sebaiknya diberikan penutup agar terhindar dari binatang atau kotoran lainnya, tetapi sebenarnya pemakaian penutup kepala sikat gigi hanya akan membuat bulu sikat menjadi sulit kering. Oleh karena itu, daripada menggunakan penutup kepala sikat, sebaiknya kamu meletakkan sikat gigimu di tempat yang bersih dan kering. Tetapi jika kamu tetap ingin menggunakan penutup kepala bulu sikat, usahakan penutupnya memiliki lubang agar udara dapat masuk dan keluar.

  • Rutin Mengganti Sikat Gigi

Kapan biasanya kamu mengganti sikat gigi? Saat bulu sikat suda mekar atau saat sudah bosan? Kedua alasan tersebut sudah pasti salah. Idealnya mengganti sikat gigi setiap 3 sampai 4 bulan. Meskipun bulu sikat gigimu belum mekar, sebaiknya kamu tetap menggantinya jika sudah waktunya. Sebaliknya, jika bulu sikat sudah mekar sebelum waktunya, kamu harus tetap menggantinya.  Bulu sikat yang mekar sudah tidak efektif lagi untuk membersihkan gigi sehingga lebih banyak menjadi pemicu permasalahan gigi dan gusi.

Ketiga cara di atas dapat kamu terapkan di rumah untuk menjaga sikat gigimu dari pertumbuhan bakteri. Mulailah untuk perduli terhadap kesehatan rongga mulutmu karena penyakit rongga mulut bukan hanya berasal dari kebiasaan buruk tidak menyikat gigi, melainkan dari sikat gigimu sendiri. Jadi meskipun kamu sudah rajin sikat gigi tetapi malah memperparah kondisi rongga mulut, itu tandanya kamu harus memperhatikan sikat gigimu. Sikat gigi juga harus dirawat dengan benar dan diganti secara rutin. Sikat gigi yang bersih akan ikut menentukan kebersihan gigi dan mulutmu, juga membawa dampak baik bagi kondisi gusi. Bulu sikat yang lembut akan meminimalisir terjadinya luka trauma pada area gusi sehingga terhindar dari penyakit sariawan hingga gusi berdarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *