Saat si kecil sakit flu, beberapa orang tua justru merasa kebingungan untuk mengeluarkan cairan di dalam rongga hidung si kecil. Akibatnya, si kecil menjadi lebih sulit bernapas dan jam tidurnya terganggu. Pada kondisi ini, biasanya para orang tua atau nenek akan memberikan saran untuk menghisap cairan tersebut menggunakan mulut. Kebiasaan yang sudah turun temurun ini dipercaya dapat membebaskan si kecil dari permasalahan sesak napas. Tapi tahukah kamu bahwa kebiasaan ini justru berdampak buruk pada kesehatan si kecil?
Flu disebabkan oleh virus yang menginfeksi area hidung, tenggorokan dan paru-paru. Biasanya kondisi ini dapat disertai dengan demam, batuk, pilek dan hidung tersumbat. Bagi orang dewasa, flu mungkin dapat diatasi dengan mengonsumsi obat dan istirahat dengan cukup. Namun berbeda halnya apabila flu terjadi pada anak-anak, terutama pada bayi di usia 0-12 bulan. Pada usia ini, si kecil belum dapat mengatakan bahwa si kecil mengalami kesulitan bernapas akibat jalur pernapasan yang tersumbat.
Sebagian orang tua, mungkin akan langsung menghisap lendir yang ada di dalam hidung si kecil menggunakan mulut. Cara ini mungkin sudah turun temurun dilakukan dan tidak ada efek samping yang terjadi pada anak-anak. Namun pada kenyataannya, menghisap lendir menggunakan mulut sangatlah tidak dianjurkan karena mulut mengandung ratusan bakteri yang dapat masuk ke dalam rongga hidung. Kebiasaan ini justru semakin memperparah kondisi si kecil karena rongga hidung sedang terinfeksi dan dipenuhi oleh kuman serta bakteri. Apabila cara menghisap lendir menggunakan mulut terus dilakukan, masalah kesehatan akan semakin meningkat. Tidak menutup kemungkinan bila orang tua akan terinfeksi penyakit yang sama.
Selain itu juga, kebiasaan menghisap lendir menggunakan mulut saat si kecil flu dapat memperbesar risiko terjadinya luka pada dinding dalam hidung. Luka ini terjadi akibat gesekan atau terlalu kencangnya tekanan hisapan yang dilakukan. Kebiasaan ini justru tidak membawa manfaat sama sekali bagi kesehatan si kecil, justru menambah penyakit bagi ibu dan si kecil. Oleh sebab itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan lendir saat si kecil sedang flu, diantaranya:
- Gunakan Semprotan Khusus Hidung
Semakin berkembangnya zaman, alat untuk mengencerkan lendir di dalam rongga hidung saat flu sudah bisa didapatkan di apotek terdekat. Alat ini berupa semprotan yang didalamnya terdapat larutan garam yang dikhususkan untuk bayi dan anak-anak. Alat ini cukup mudah digunakan namun akan membuat si kecil merasa kurang nyaman, Biasanya akan disertai dengan bersin saat pemakaian peratama, namun kamu tidak perlu khawatir, larutan tetap masuk ke dalam rongga hidung. Caranya, baringkan si kecil dengan posisi terlentang, kalau bisa miringkan kepala si kecil ke belakang. Semprotkan 2 sampai 3 kali ke dalam rongga hidung si kecil dengan memberikan jeda waktu di tiap semprotan.
- Terapi Uap Air Panas
Cara ini mungkin paling mudah untuk dilakukan namun harus dengan hati-hati, apabila kamu lengah, risiko si kecil tercebur dan mengalami luka bakar lebih berisiko. Terapi uap panas dapat membantu mengencerkan lendir. Caranya, panaskan air hingga mendidih, kemudian masukkan ke dalam tempat yang berukuran besar. Letakan di dalam ruangan tertutup dan ajak si kecil berada di ruangan tersebut. Ingat, kamu harus tetap mengawasi si kecil dan kalau bisa tetaplah membuat si kecil berada di pelukanmu atau di dekatmu.
- Menggunakan Balsem dan Minyak Telon
Minyak telon memberikan rasa hangat saat dioleskan pada kulit si kecil. Namun untuk balsam, oleskan sedikit saja untuk anak-anak karena balsam cenderung lebih panas daripada minyak telon. Tapi sebelum mengoleskan pada si kecil, usahakan untuk memastikan bahwa si kecil tidak alergi. Sebab ada beberapa anak yang alergi terhadap kandungan yang terdapat dalam minyak telon atau balsam sehingga kulit mengalami iritasi berupa kemerahan.
Ketiga cara ini sangat efektif untuk mengencerkan lendir pada si kecil ketika hidung tersumbat. Akan tetapi apabila si kecil masih di bawah usia 6 bulan, kamu bisa memberikan ASI yang cukup bagi si kecil untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh dapat melawan virus dan bakteri. Sistem kekebalan tubuh yang baik akan menghindari si kecil dari berbagai penyakit dan mempercepat proses penyembuhan. Selain itu juga pemberian ASI bagi si kecil dapat menghindari si kecil dari dehidrasi karena pada kondisi ini, si kecil akan lebih sering menangis dan menolak untuk minum ASI.
Oleh karena itu, penting sekali untuk memberikan tindakan yang tepat saat si kecil sakit. Jangan melakukan kebiasaan zaman dahulu yang jelas tidak aman untuk dilakukan apalagi pada si kecil. Bila sakit yang di derita pada si kecil tidak sembuh dalam beberapa hari dan disertai dengan gejala lain, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab tersumbatnya jalur pernapasan. Semakin cepat si kecil diberikan tindakan medis, maka semakin cepat proses penyembuhan.