Behel secara fungsional digunakan sebagai alat untuk merapihkan struktur gigi yang tidak rapih sekaligus memperbaiki bentuk rahang. Penggunaan behel di kalangan remaja sedang sangat digemari tapi biasanya dapat digunakan ketika gigi sudah beralih ke gigi tetap atau berkisar usia 13 tahun. Selain untuk mengatasi permasalahan gigi, behel juga menggunakan karet elastis yang beragam warna dan tentunya dapat disesuaikan dengan keinginan pasien. Namun sayangnya, behel kini sering kali digunakan tidak sesuai dengan fungsinya, melainkan hanya sekedar untuk memperindah warna gigi saja sehingga banyak diantara penggunanya yang justru merasakan dampak buruknya, salah satunya gusi miring. Tahukah kamu penyebab mengapa gusi menjadi miring?
Permasalahan gigi yang tumbuh secara tidak rata mungkin menjadi masalah besar bagi semua orang. Gigi yang tidak rata atau berantakan sering kali menjadi bahan candaan orang lain yang mengakibatkan penderitanya merasa tidak percaya diri dan memilih untuk menyembunyikan bentuk gigi. Tapi lain halnya dengan mereka yang memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi, gigi yang tidak rata terkadang dibiarkan begitu saja. Mereka sama sekali tidak menganggap bahwa hal itu adalah sebuah masalah, bahkan ada yang menganggap bahwa gigi berantakan itu “mempermanis” senyum. Namun sebenarnya, itu adalah anggapan yang kurang tepat, gigi berantakan dapat merugikan kesehatan gigi dan mulut.
Kondisi gigi yang tidak rata membuat kamu mengalami penumpukan plak jauh lebih banyak daripada seseorang yang memiliki bentuk gigi yang rapih. Saat seseorang memiliki gigi yang tidak rata, bulu sikat gigi tidak dapat menjangkau sela-sela gigi sehingga sisa makanan tidak terangkat seluruhnya dan menyebabkan bakteri berkembang biak. Bakteri ini yang akan memicu permasalahan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, sariawan, bau mulut, gusi berdarah dan radang gusi. Oleh sebab itu, gigi yang tumbuh tidak rata atau berantakan sering disarankan oleh dokter gigi untuk menggunakan behel.
Behel terbagi menjadi beberapa jenis dan masing-masing disesuaikan dengan permasalahan gigi yang dialami, mulai dari ringan hingga berat, diantaranya adalah:
- Behel Lepasan, biasanya terbuat dari bahan metal dan dipasang secara tidak permanen. Behel lepasan digunakan untuk kasus ringan saja, seperti gigi yang sedikit renggang atau sedikit miring. Behel lepasan haruslah dari dokter gigi, bukan behel lepasan yang dijual bebas dipasaran.
- Behel Cekat, digunakan untuk kasus ringan hingga sulit dan dalam pemakaiannya biasanya tetap selama proses perawatan. Behel jenis ini terbuat dari metal, ceramic dan sapphire.
- Behel Metal, paling sering digunakan dan memang paling digemari oleh semua orang karena dapat dikombinasikan dengan berbagai warna dari karet elastis. Behel metal dapat digunakan untuk kasus paling ringan hingga berat tergantung dari bentuk gigi penderita. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal, haruslah diserta dengan kontrol rutin ke dokter gigi. Hal ini dikarenakan karet elastis yang terpasang akan kehilangan daya elastis dan daya tekan pada gigi berkurang sehingga butuh kontrol rutin untuk mengganti karet.
- Behel Transparan, memiliki fungsi yang tidak cukup baik bagi kasus berat karena kekuatan behel tidak efektif untuk digunakan dalam jangka waktu panjang. Namun behel ini biasanya cukup digemari karena warna behel disesuaikan dengan warna gigi sehingga tidak terlihat seperti menggunakan behel. Behel jenis ini masih menggunakan karet dan kawat lengkung yang bisa disesuaikan dengan warna gigi.
- Behel Damon, dengan nama lain self-ligating merupakan jenis behel yang lebih baru dibandingkan behel konvensional karena behel jenis ini tidak mengharuskan untuk dilakukannya pencabutan gigi serta tidak menimbulkan rasa sakit seperti pada pemakaian behel biasa. Hal ini dikarenakan behel jenis ini tidak menggunakan karet elastis yang menghambat pergerakan kawat gigi. Namun meskipun begitu, pemakaian behel ini harus disesuaikan dengan jenis permasalahan yang dihadapi.
- Behel Lingual, digunakan pada area belakang gigi sehingga sering kali tidak terlihat. Pemakaian behel jenis ini membutuhkan biaya yang besar karena kesulitan saat pemasangannya.
- Behel Alligner, jenis ini disesuaikan dengan bentuk gigimu dan memiliki warna transparan. Penggunaan behel ini dapat dilakukan setelah 2 minggu melakukan perawatan di dokter gigi dan dapat digunakan setiap 20-22 jam dalam sehari untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Behel dapat digunakan saat penderita sudah masuk usia ideal dan tentunya sudah melalui beberapa proses perawatan di dokter gigi. Perawatan gigi hingga pemasangan behel mungkin membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu yang cukup lama dalam merasakan manfaatnya. Jadi butuh kesabaran ekstra dan kontrol yang teratur untuk mendapatkan manfaat dari behel secara optimal. Akan tetapi, meskipun behel memiliki banyak manfaat untuk kesehatan gigi, behel juga ternyata memiliki dampak buruk jika di pasang dengan asal-asalan.
Pemasangan behel yang dilakukan selain di dokter gigi biasanya selalu memunculkan permasalahan gigi, gusi dan rahang. Permasalahan yang paling sering terjadi adalah gusi yang mengalami kemiringan. Pada penggunaan awal mungkin belum terlihat, namun dalam selang waktu beberapa bulan perubahan pada area gusi dan rahang dapat terlihat dengan jelas. Gusi dan rahang yang mengalami kemiringan dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian bentuk behel dengan gigi. Bisa juga disebabkan karena tidak adanya ruang bagi gigi yang hendak dirapihkan sehingga mengakibatkan munculnya tekanan dari kawat gigi pada bagian gusi.
Jika sudah begini, sebaiknya kamu langsung pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan kondisi gusimu sebelum terlambat. Dokter gigi akan melakukan rongent terlebih dahulu untuk memastikan seberapa parah gusi mengalami kemiringan. Setelah itu dokter akan memberikan saran untuk menggunakan behel permanen untuk memperbaiki bentuk rahang dan gusi. Usahakan untuk terus melakukan kontrol rutin ke dokter gigi untuk mengetahui perkembangan dari permasalahan yang kamu alami.