Mengonsumsi obat sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia ketika sakit. Kebiasaan ini sudah terjadi sejak jaman dulu, namun yang berbeda adalah pada zaman dahulu obat yang dikonsumsi berupa cairan dari tanaman yang dihaluskan tanpa melalui proses pemasakan terlebih dahulu. Sedangkan pembuatan obat di zaman sekarang sudah menggunakan teknologi modern dan disajikan dengan berbagai bentuk, mulai dari cairan, kapsul ataupun tablet. Namun mengonsumsi obat terlalu banyak ternyata dapat berdampak buruk bagi rongga mulut. Tahukah kamu efek samping mengonsumsi obat dalam jangka panjang bagi rongga mulut?
Saat sakit, kamu biasa dengan mudah mendapatkan obat di warung atau di apotek terdekat. Semua obat yang kamu butuhkan bisa dengan mudah kamu dapatkan tanpa harus repot-repot membuatnya sendiri. Kemudahan yang kamu dapatkan inilah yang justru memicu ketergantungan obat ketika kamu sakit. Kamu bisa meminum obat berkali-kali bahkan tanpa di bawah pengawasan dokter. Padahal beberapa obat justru memiliki dosis tinggi yang dalam penggunaannya haruslah berada di bawah pengawasan dokter. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui hal itu sehingga kebanyakan dari mereka secara tidak sadar telah mengalami infeksi obat. Infeksi obat atau efek samping ini dapat berupa pembengkakan pada area mata, bibir, bisa juga menyebabkan ruam pada area kulit.
Namun efek samping pada obat ini bisa juga menyerang area mulut, mulai dari mulut kering hingga perdarahan. Berikut beberapa efek samping pada rongga mulut yang disebabkan oleh terlalu sering mengonsumsi obat:
1.Mulut Kering
Kapan terakhir kali kamu merasakan bahwa mulutmu kering? Pasti kamu menjawab saat bangun tidur. Jawabanmu memang tepat sekali, mulut kering biasa terjadi saat kamu bangun tidur. Hal ini disebabkan oleh produksi saliva yang sangat sedikit dan kebiasan membuka mulut saat tertidur, Namun penyebab mulut kering bukan hanya itu saja, mengonsumsi obat terlalu banyak juga dapat membuat mulutmu kering. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang terdapat di dalam obat, seperti antasida, antihistamin, antidepresan, dekongestan, pereda nyeri, obat tekanan darah tinggi dan penurun kolesterol serta obat untuk mengatasi urinary incontinence atau ketidakmampuan diri untuk mengendalikan keluarnya urin
Jika dalam kondisi ini sebaiknya kamu konsultasikan pada dokter terlebih dahulu, apakah obat yang kamu konsumsi ini aman digunakan atau tidak bila dikonsumsi setiap hari. Bila perlu kamu juga harus tanyakan dosis yang tepat. Cara ini dilakukan jika kamu membeli obat selain dari dokter atau apotek sebab beberapa obat dijual bebas tanpa adanya bahaya peringatan. Kamu juga bisa mengonsumsi banyak air putih untuk membantu rongga mulutmu memproduksi saliva (air liur) lebih banyak sehingga kamu terhindar dari mulut kering. Hindari pula penggunaan pasta gigi yang mengandung natrium sulfat tinggi karena kandungan dalam pasta gigi ini dapat memperburuk kondisi rongga mulutmu.
2. Perubahan Warna pada Gigi
Gigi putih bersih merupakan idaman semua orang, tapi memiliki gigi putih bersih tentunya membutuhkan usaha ekstra. Umumnya, warna asli gigi bukanlah gigi bersih melainkan berwarna kekuningan. Warna kuning pada gigi berasal dari warna dentin. Akan tetapi lain halnya jika warna kuning pada gigimu berupa bercak dan tidak menyeluruh. Kondisi ini biasanya dapat terjadi karena efek samping obat. Penyebab dari perubahan warna gigi ini adalah kamu terlalu sering mengonsumsi antibiotic seperti tetrasiklin, cipro dan penisilin. Jika kondisi ini terjadi padamu, sebaiknya kamu langsung pergi ke dokter gigi. Apabila warna kuning terjadi pada bagian luar, dokter gigi dapat dengan mudah menghilangkannya namun apabila warna gigi berubah pada bagian garis gusi atau antar gigi, dokter gigi biasanya akan menggunakan alat khusus yang disebut dengan Prophy-Jet.
3. Gusi tumbuh berlebihan
Kondisi ini memang jarang terjadi namun bila terjadi kamu tidak bisa meremehkannya begitu saja. Gusi yang tumbuh secara berlebih dapat menyebabkan penumpukan plak secara berlebih juga, plak ini dapat menyebabkan permasalahan mulut yang cukup serius. Terlebih jika kamu merupakan orang yang memiliki kondisi mulut yang buruk dan tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut sama sekali. Penumpukan plak akan menjadi sarang bakteri berkembang biak. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mengonsumsi obat yang berlebihan, seperti penggunaan obat anticonvulsant dalam jangka waktu lama, calcium channel blockers (CCB) atau imunosupresan.
Masalah ini dapat kamu atasi dengan
memeriksakan kondisimu ke dokter untuk memastikan kondisi gusimu agar dokter
dapat mengambil tindakan medis yang tepat. Kamu juga harus menjaga kesehatan
rongga mulutmu dengan menyikat ggi secara teratur setiap 2 kali sehari dan
lakukan flossing setelahnya untuk
mengangkat sisa makanan di sela-sela gigi.
4. Menggertakan Gigi (bruxism)
Menggertakan gigi mungkin sering tidak disadari ketika tidur, namun berbeda halnya jika menggertakan gigi ini terjadi pada siang hari dan terjadi terus menerus. Kondisi ini tentunya akan merubah struktur gigimu dan membuat nyeri rahang. Penyebabnya tidak lain karena kamu mengonsumsi obat jenis serotonin reuptake inhibitor antidepressants (SSRI) tertentu seperti Prozac, Celexa, Paxil dan Effexor. Cara untuk mengatasinya adalah dengan pergi ke dokter gigi dan mintalah dokter membuatkan model gigimu agar dapat berfungsi secara optimal ketika mengunyah.
5. Perdarahan
Beberapa jenis obat memiliki efek samping tidak mampu memberhentikan perdarahan. Jika kamu mengalami perdarahan saat perawatan gigi dan darah tak kunjung berhenti sebaiknya kamu perlu waspada. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh obat-obatan antikoagulan (seperti Coumadin) dan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (seperti Aspirin). Cara mengatasinya adalah melakukan perawatan gigi secara rutin seperti menggosok gigi atau flossing dengan gerakan yang benar. Jangan lupa untuk memeriksakan kondisimu ke dokter gigi.
Beberapa kondisi di atas mungkin hanya sebagian kecil efek samping obat yang terjadi pada rongga mulut. Ada lebih banyak kondisi yang bisa terjadi padamu atau orang lain. Namun secara umum beberapa kondisi di atas paling sering terjadi. Oleh karena itu ada baiknya untuk mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan jangan minum obat secara berlebihan, seperti langsung meminum dua butir obat dengan jenis yang sama dalam waktu bersamaan. Hal itu sangat tidak dianjurkan sebab tiap obat memiliki dosis yang berbeda. Semakin banyak kamu mengonsumsi obat maka semakin besar risiko kerusakan dalam tubuhmu. Kamu juga harus terus menjaga kesehatan rongga mulutmu selagi kamu melakukan pengobatan. Kebersihan gigi dan mulut juga berperan penting bagi kesehatan tubuhmu.