Gigi pada Kista Dermoid, Apakah Sama dengan Gigi di Rongga Mulut?

Apa yang ada dalam benakmu ketika kamu membaca kata kista? Pasti kamu akan berpikir suatu penyakit yang menyakitkan dan berbahaya bagi tubuh. Tapi faktanya, tidak semua kista itu menimbulkan rasa sakit pada area tubuh, salah satunya adalah kista dermoid. Kista yang kemunculannya menyerupai benjolan yang didalamnya ditemukan rambut, tulang bahkan gigi ini ternyata tidak cukup berbahaya bagi tubuh. Tapi apakah gigi yang ada dalam kantong kista ini sama dengan gigi yang ada dalam rongga mulut?

Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang harus selalu dibersihkan untuk menghindari munculnya permasalahan gigi dan mulut. Cara membersihkan gigi berbeda halnya dengan membersihkan bagian tubuh lainnya, kamu harus mengguunakan alat khusus yang dinamakan sikat gigi agar mampu mencapai sudut-sudut gigi. Alat pendamping sikat gigi lainnya adalah pasta gigi, benang gigi dan obat kumur. Pasta gigi biasanya dioleskan ke atas bulu sikat lalu digosokkan ke permukaan gigi secara perlahan-lahan dan dengan cara yang benar. Setelah itu kamu bisa menggunakan obat kumur atau benang gigi untuk melengkapi perawatan gigimu. Sebab menyikat gigi saja tidak cukup, gigi terdiri dari sela-sela gigi yang tidak bisa dijangkau hanya dengan bulu sikat sehingga membutuhkan bantuan benang gigi dan obat kumur untuk mengangkat semua sisa makanan.

Tapi bagaimana jadinya jika gigi tumbuh di bawah kulitmu? Apakah masih bisa dibersihkan seperti kamu membersihkan gigi dalam rongga mulutmu? Gigi yang dimaksud ini adalah gigi yang terdapat di dalam sebuah kista. Kista ini sering kali muncul pada area pelipis mata, belakang telinga, tangan, wajah, otak, tulang belakang bahkan indung telur. Kista ini sering disebut sebagai kista dermoid, salah satu jenis kista yang tersusun dari berbagai struktur jaringan rambut, saraf, kelenjar kulit, sel lemak dan gigi.

Gigi pada kista dermoid sama seperti gigi yang ada dalam rongga mulut. Gigi yang ada pada kista dermoid dapat tumbuh karena adanya kelainan perkembangan janin yang menyebabkan gigi dapat tumbuh dan membesar dalam kantung selayaknya pertumbuhan gigi pada umumnya. Gigi ini dapat kamu lihat apabila kista dermoid yang kamu miliki melalui proses pembedahan dan biasanya hanya dilakukan jika kamu ingin menghilangkan kista ini atau karena kista sudah menimbulkan rasa sakit karena infeksi.

Gigi pada kista ini berjumlah cukup banyak dan memiliki bentuk yang cukup besar. Gigi yang tumbuh dalam kista ini tidak disertai dengan adanya gusi selayaknya gigi pada rongga mulut. Namun gigi ini memiliki jaringan sehingga gigi dapat tumbuh dan membuat benjolan pada kista semakin membesar. Gigi pada kista dermoid tidak dapat berfungsi dan menempel secara kuat pada kista, begitupun dengan helaian rambut di dalamnya.

Tapi ada satu hal yang harus kamu ketahui, gigi yang ada dalam kista dermoid tidak dapat dibersihkan selayaknya kamu membersihkan gigi pada rongga mulut. Oleh karena itu, gigi pada kista dermoid berkemungkinan besar mengandung banyak bakteri yang berasal dari cairan yang terdapat dalam kista.

Keberadaan kista jenis ini mungkin sangat mengganggu penampilanmu, bahkan kamu akan mencoba berbagai cara untuk mencoba menghilangkannya. Tapi kista demoid sebaiknya tidak diberikan tindakan apapun selain dari tindakan yang dilakukan oleh dokter karena dikhawatirkan akan menyebabkan infeksi pada kista. Apabila infeksi telah berkembang, maka kemerahan dan pembengkakan bisa terjadi. Parahnya, infeksi akan berdampak pada komplikasi pada area tubuh lainnya dan kista akan tumbuh kembali.

Bila kista dermoid sudah terlanjur muncul dan memiliki ukuran yang cukup besar, kamu harus segera melakukan pemeriksaan jaringan di laboratorium (biopsy) untuk mengetahui apakah kista berbahaya atau tidak. Jika kista tumbuh disekitar mata, di dekat pembuluh darah leher, atau di area tulang belakang, dokter akan melakukan pemindaian dengan MRI atau CT scan untuk mengetahui risiko kerusakan pada area di sekitar kista. Sedangkan untuk memeriksa kista dermoid yang tumbuh di rahim, dokter akan melakukan USG panggul. Setelah itu dokter akan mengambil tindakan pembedahan untuk mengangkat kista secara keseluruhan.

Beberapa tindakan medis di atas bisa menjadi solusi utama untuk menghilangkan kista yang kamu alami. Namun setelahnya kamu perlu menjaga kesehatanmu sendiri termasuk menjaga kondisi kesehatan janin sejak dini saat hamil. Penuhi kebutuhan nutrisi janin dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, melakukan pola hidup sehat serta rajin mengontrol kondisi janinmu ke dokter kandungan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *