Kista gigi mungkin begitu awam ditelinga sebagian masyarakat, padahal penyakit ini merupakan lanjutan dari karies gigi. Penyakit kistagigi sering kali diabaikan oleh penderitanya karena memang kemunculannya tidak terlihat dan gejala yang ditimbulkan pun sedikit sekali dapat dirasakan oleh penderitanya. Hingga akhirnya muncul perubahan bentuk wajah yang diakibatkan oleh kista gigi yang menghabiskan tulang rahang. Tapi apakah benar bahwa kista gigi dapat mendetruksi wajah?
Kista gigi tidak sama dengan abses, kista gigi berbentuk kantong yang berisi cairan kolesterin sedangkan abses berbentuk kantong berisi nanah. Kista dapat berisi nanah, tapi abses bukanlah kista. Jadi meskipun bentuknya sama-sama membentuk kantong namun kedua penyakit ini tetap saja berbeda. Penyebab kista gigi ini jarang sekali disebabkan oleh faktor genetik, kebanyakan kasus terjadi karena gigi berlubang yang tidak terawat dan dibiarkan sehingga menimbulkan infeksi yang memicu terjadinya kista. Selain itu juga, kista gigi dapat disebabkan oleh gigi yang tumbuh secara tidak beraturan atau gigi yang gagal tumbuh dan tertanam di dalam gusi.
Kista gigi pertama kali terjadi di ujung akar gigi yang disebut dengan kista periapical dan tidak disertai dengan rasa sakit atau rasa tidak nyaman. Namun lama kelamaan, kista ini akan berubah menjadi jenis kista radikularis atau jenis kista tahap lanjut. Penderita kista ini berkisar usia 20-60 tahun yang ditandai dengan tidak berfungsinya gigi dan bentuk rahang yang kian berubah asimetris. Kista ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat proses rontgen dilakukan.
Saat kista radikularis semakin membesar, penderita akan mulai merasakan sakit pada area gigi yang terinfeksi. Hal ini disebabkan oleh pembesaran kista yang semakin menekan syaraf gigi. Bila sudah demikian, obat pereda nyeri pun sudah tidak mampu menghilangkan rasa sakitnya secara total, sehingga perlu penanganan tindak lanjut. Kista gigi ini juga mengakibatkan pembengkakan yang begitu keras dan merubah bentuk wajah sang penderita. Semakin parahnya kista pada gigi, kista akan merusak tulang rahang dan membuat gigi menjadi goyang. Parahnya, satu persatu gigi akan mulai tanggal dan meninggalkan rasa sakit yang luar biasa. Dampak lainnya dari kista gigi ini, diantaranya adalah:
- Kista gigi dapat menyebabkan pertumbuhan gigi mendatar, saling bersinggungan dan saling bertumpuk satu sama lain. Hal ini diakibatkan oleh pertumbuhan kista yang menekan benih gigi. Benih gigi tetap bisa mati atau non vital.
- Gigi yang sudah mati akan mengalami perubahan warna, yaitu jadi menghitam atau diskolorasi. Jika gigi yang sudah mati tersebut ingin dipertahankan, maka harus dilakukan perawatan saraf gigi.
Beberapa dampak buruk ini sebaiknya lekas mendapatkan tindakan medis. Pengobatan ini dilakukan untuk menghindari permasalahan kompleks yang akan terjadi akibat rusaknya tulang rahang dan penyangga gigi. Tindakan medis akan dilakukan oleh dokter gigi atau dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial. Tindakan ini bertujuan untuk mengetahui secara menyeluruh tentang jumlah kista yang ada dalam rongga mulut. Sebab di beberapa kasus, kista tumbuh tidak hanya satu saja melainkan tumbuh lebih dari dua dan berkumpul menjadi satu. Akan tetapi tidak semua kista harus melalui proses pembedahan mulut sebab pembedahan dan pencabutan gigi yang terinfeksi hanya berlaku bagi kista yang berukuran besar dan menjadi sumber masalah. Kista yang lebih kecil jauh lebih mudah untuk dideteksi dan di obati.
Meskipun kista gigi ini dapat diobati dan diatasi, tapi alangkah baiknya kamu mencegah terjadinya kista gigi. Cara untuk mencegah munculnya kista gigi atau abses ini adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut, seperti menggosok gigi setiap dua kali dalam sehari selama dua menit. Gunakanlah dental floss dan mouthwash untuk menyempurnakan perawatan gigi dan mulutmu. Jangan lupa untuk memeriksakan kondisi kesehatan gigimu ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali supaya jika ada yang bermasalah di area gigimu, maka dokter akan lebih cepat mengambil tindakan. Salah satu pencegahan lainnya adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman penyebab dari gigi berlubang sebagai upaya pencegahan timbulnya kista gigi. Jika sudah terlanjur mengalami kista gigi, usahakan untuk segera memeriksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan medis sejak dini. Jangan biarkan kista gigi merusak tulang rahang dan menghancurkan tulang penyangga gigimu.