Perlukah Mengganti Sikat Gigi saat Sakit?

Saat sembuh dari sakit, entah itu flu atau demam mungkin kamu dianjurkan untuk menjaga pola makan dan membatasi aktivitas sampai tubuh benar-benar kembali ke keadaan normal. Tapi sayangnya, ada satu hal yang sering kali luput dari perhatian yaitu membersihkan barang-barang pribadimu, termasuk sikat gigi. Mengapa perlu membuang sikat gigi setelah sakit?

Sikat gigi adalah benda yang paling sering bersentuhan langsung dengan kuman-kuman di area mulut. Saat sakit, tubuhmu akan memproduksi bakteri dan kuman lebih banyak dari biasanya, sehingga bakteri dan kuman itu akan menempel di bulu sikat. Jadi, jika kamu tidak mengganti sikat gigimu, maka bakteri akan masuk kembali ke dalam tubuhmu. Sebenarnya, itu bukanlah anggapan yang benar. Bakteri berasal dari dalam tubuhmu sendiri, meskipun kamu mengganti dengan sikat gigi yang baru, bakteri tetap akan berpindah ke sikat gigimu.

Tepatnya, jika kamu tidak mengganti sikat gigimu saat atau setelah sakit adalah bakteri akan lebih mudah berpindah ke sikat gigi anggota keluargamu, melalui bersin atau meletakan sikat gigi dalam satu tempat yang sama. Apalagi jika sikat gigimu ternyata digunakan secara bersamaan dengan anggota keluarga yang lain, bakteri penyebab flu dapat masuk ke dalam tubuh anggota keluargamu melalui rongga mulut.

Menggunakan sikat gigi secara bersamaan memang sangat tidak diperbolehkan karena bakteri di dalam rongga mulut setiap orang berbeda-beda. Jika dipakai bersamaan, maka bakteri di dalam rongga mulut akan bercampur dan bertambah banyak. Risiko permasalahan gigi dan gusi akan meningkat tajam, seperti gigi berlubang, radang gusi, gusi berdarah, penumpukan plak dan karang gigi.

Idealnya, mengganti sikat gigi adalah tiga bulan dan maksimal enam bulan sekali. Jangan menunda mengganti sikat gigimu meskipun bulu sikat belum rusak ataupun mekar, karena sikat gigi yang lama tidak diganti mengandung ratusan bakteri diantara bulu sikatnya. Jika sikat gigi ini terus digunakan maka bakteri akan bercampur dengan bakteri yang ada di dalam mulut. Alangkah baiknya kamu merawat sikat gigimu agar terhindar dari penumpukan bakteri, berikut beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk merawat sikat gigimu, diantaranya:

  • Hindari menyimpan sikat gigi di dekat toilet

Dimana kamu menyimpan sikat gigi? Pasti sebagian besar jawabanmu adalah di kamar mandi, khususnya di dekat wastafel ataupun toilet. Ternyata, kebiasaan ini tidak baik untuk digunakan. Sikat gigi akan mudah untuk terkena percikan sisa sabun, kotoran selepas mencuci tangan atau air kotor yang mengandung banyak kuman.

Belum lagi jika kamu meletakan sikat gigi tak jauh dari toilet. Bakteri dan virus (E.coli, S. aureus, dan bakteri lainnya) dari toilet dapat menempel di seluruh permukaan kamar mandi, termasuk di sela-sela bulu sikat gigi dan mengendap dalam beberapa waktu. Saat kamu membilas (flush) toilet, air toilet dapat terciprat ke area sekitarnya sejauh 2 meter.

  • Letakkan sikat gigi di tempat terbuka

Kebanyakan orang menggap menutup kepala sikat gigi menggunakan penutup adalah cara yang sehat. Beberapa diantaranya juga meletakan sikat gigi di dalam lemari atau ruang kedap udara. Hal ini dilakukan untuk menghindari sikat gigi terkontaminasi dengan bakteri atau kotoran yang dibawa oleh udara. Nyatanya, cara ini merupakan cara yang salah. Pasalnya, bulu sikat akan menjadi lembab dan menjadi sarang yang baik bagi kuman dan bakteri.

Baiknya, meletakan sikat gigi adalah di tempat terbuka supaya bulu sikat cepat kering dan tidak lembap. Jangan letakan di dalam kamar mandi secara bersamaan dengan sikat gigi orang lain karena penularan bakteri lebih mudah dari satu ke yang lainnya.

  • Posisikan sikat gigi menghadap ke atas

Pernahkah kamu memperhatikan cara meletakan sikat gigimu? Apakah sudah benar? Meletakan sikat gigi pada cara ini sering kali tidak diperhatikan oleh kebanyakan orang. Mereka beranggapan, meletakan sikat gigi tidak berpengaruh pada kebersihan sikat gigi. Justru cara ini tidak kalah penting untuk merawat sikat gigimu agar terhindar dari penumpukan bakteri. Tujuan meletakan bulu sikat menghadap ke atas adalah untuk membiarkan udara masuk ke dalam sela-sela bulu sikat, cara ini seperti memberikan napas pada bulu sikat.

Oleh karena itu, sebaiknya untuk mengganti sikat gigimu secara rutin dan merawatnya dengan benar supaya terhindari dari segala jenis penyakit. Perihal mengganti sikat gigi bukan hanya sekadar kesehatan, melainkan berpengaruh pada proses membersihkan gigi. Jika sikat gigi sudah rusak bahkan mekar, maka bulu sikat tidak mampu menjangkau sela-sela gigi dengan optimal. Sisa makanan yang tertinggal akan membentuk plak gigi dan lama kelamaan akan mengeras menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang menjadi penyebab munculnya permasalahan gigi dan mulut. Jadi mulai sekarang, jangan sepelekan perihal mengganti sikat gigi saat sakit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *