Busa pada pasta gigi sering kali meninggalkan rasa tidak nyaman di mulut jika tidak segera dibersihkan. Bahkan kamu berpikir membiarkan busa pasta gigi terlalu lama di dalam mulut sama halnya membuat sisa makanan menempel kembali pada gigi. Padahal itu tidaklah benar. Saat kamu membuang busa pasta gigi, sisa makanan akan terbawa secara bersamaan. Setelah itu kamu akan langsung berkumur menggunakan air hingga area mulutmu bersih. Namun sebagian orang juga ada yang berkumur menggunakan mouthwash. Tapi sebenarnya, mana yang lebih baik, berkumur menggunakan air atau mouthwash?
Berkumur merupakan salah satu aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari perawatan gigi. Berkumur sangat penting dilakukan untuk menjaga kebersihan rongga mulut. Manfaat berkumur bagi rongga mulut sangat banyak sekali jika dilakukan dengan benar. Selama ini, hampir semua orang melakukan aktivitas berkumur langsung dilakukan setelah menggosok gigi dan hanya menggunakan air saja. Idealnya, berkumur setelah menggosok gigi tidak boleh langsung dilakukan. Berilah jeda beberapa menit sampai fluoride meresap ke area gigi. Jika kamu langsung berkumur setelah menggosok gigi, kandungan fluoride akan terbuang begitu saja.
Berkumur setelah menggosok gigi sangat disarankan menggunakan mouthwash dengan syarat kamu harus memberi jeda beberapa menit. Berkumur setidaknya dilakukan dua kali sehari karena jika mouthwash digunakan berkali-kali maka akan merusak lapisan fluoride pada gigi. Mouthwash berfungsi untuk mencegah penyakit gusi, menghilangkan bau mulut dan juga mengobati luka di area mulut. Salah satu jenis mouthwash antiseptik yang mengandung chlorhexidine yang dapat mencegah sekaligus mengobati radang gusi (gingivitis). Di dalam mouthwash, biasanya terkandung berbagai zat yang tentunya baik untuk gigi dan mulut. Misalnya:
- Fluoride, berperan mengurangi kerusakan gigi akibat gigi berlubang
- Zat garam, berperan sebagai pewangi untuk menyamarkan bau mulut.
- Penetral bau, berperan untuk menghilangkan penyebab bau mulut, dan
- Antimikroba, berperan membunuh bakteri penyebab masalah mulut, seperti gusi berdarah, radang gusi, bau mulut dan lain-lain
- Pemutih, berperan untuk menghilangkan noda pada gigi.
Namun tidak semua obat kumur dapat dengan aman digunakan, kamu harus pandai-pandai memilih jenis obat kumur. Beberapa obat kumur mengandung alkohol yang cukup tinggi, padahal obat kumur yang aman adalah obat kumur non-alcohol. Obat kumur mengandung alkohol akan memunculkan permasalahan gigi dan mulut, seperti mulut terasa kering, menyebabkan sensasi terbakar pada area gigi, gusi dan pipi bagian dalam, meningkatkan jumlah bakteri di dalam mulut, serta dapat membahayakan tubuh.
Zat-zat yang terkandung dalam obat kumur non-alcohol sudah disesuaikan dengan kadar yang cukup sehingga tidak berefek buruk pada area mulut. Selama kamu menggunakannya dengan kadar dan cara pemakaian yang tepat. Berkumur tidak bisa kamu lakukan begitu saja, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk menghindari permasalahan diluar dugaan, seperti:
- Beberapa obat kumur memberikan bonus gelas kumur sebagai daya tarik penjualan. Tapi meskipun begitu, kamu jangan langsung menggunakan gelas kumur yang sudah disediakan. Gelas kumur terkadang sudah terpapar oleh debu dan bakteri selama dalam kemasan, jadi untuk menghindari permasalahan mulut, lebih baik kamu menggunakan gelas kumur khusus yang sudah di cuci bersih. Jangan gunakan gelas kumur secara bersamaan dengan orang lain untuk menghindari perpindahan bakteri.
- Isi gelas kumur dengan larutan berkumur secukupnya.
- Minum sejumlah kecil cairan tersebut (jangan ditelan) dan berkumurlah hingga rata. Usahakan bagian depan dan samping mulut terkena cairan berkumur.
- Terakhir, buang cairan berkumur yang ada di dalam mulut.
Meskipun obat kumur sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut, tapi obat kumur tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 7 tahun, apalagi obat kumur yang mengandung alkohol karena dikhawatirkan akan tertelan. Khusus anak-anak, penggunaan obat kumur non-alcohol boleh diberikan jika gigi tetap sudah tumbuh dan anak sudah mampu mengontrol apapun yang masuk ke dalam mulut. Obat kumur pada anak di bawah usia 7 tahun hanya bersifat suportif dalam artian tidak terlalu diharuskan untuk dilakukan. Kamu bisa melatih si kecil untuk berkumur menggunakan air matang terlebih dahulu, jika sudah mampu berkumur tanpa tertelan, barulah kamu memberikan obat kumur pada si kecil. Bila si kecil belum mampu berkumur, maka kamu bisa menggunakan kain bersih untuk membersihkan area mulut. Lakukanlah dengan perlahan-lahan untuk menghindari timbulnya luka pada area gusi.