Pernahkah kamu menggigit kulit pipi bagian dalam? Entah karena tidak sengaja atau memang kamu merasa tidak nyaman dengan kulit tebal di area dalam pipi? Jika iya, mungkin kamu harus berpikir ulang jika ingin menggigitnya kembali. Menggigit kulit pipi bagian dalam ternyata dapat menimbulkan kerusakan pada area kulit. Tapi sebenarnya menggigit kulit pipi bagian dalam termasuk kebiasaan atau penyakit, ya?
Menggigit kulit pipi bagian dalam sering kali disebut dengan cheek biting. Perilaku yang sering tidak disadari ini sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang, bahkan diantaranya sampai melukai area pipi bagian dalam. Pada beberapa kasus yang terjadi, menggigit pipi bagian dalam sudah dilakukan sejak kecil dan berlanjut hingga dewasa. Pemicu utama seseorang melakukan hal itu adalah kondisi psikologi yang dialami, seperti stres, kecemasan atau kebosanan.
Kondisi ini termasuk dalam jenis Body-Focused Repetitive Behavior, yakni kebiasaan mengulang suatu aktivitas yang melibatkan bagian tubuh secara berulang-ulang, seperti menggigit kuku, menarik-narik rambut, atau mengedip-ngedipkan mata. Akan tetapi, menggigit kulit pipi bagian dalam bukan hanya dari unsur ketidaksengajaan, tapi juga bisa karena kondisi anatomi dalam rongga mulut, seperti terlalu cepat mengunyah atau posisi gigi yang berantakan.
Biasanya kamu memiliki satu titik favorit yang selalu digigit, hal itu disebabkan oleh adanya kulit yang lebih tebal daripada kulit pipi lainnya. Menggigit kulit pipi bagian dalam yang dilakukan terus menerus tentunya akan memperparah kondisi lapisan dalam pipi. Kamu akan sadar jika kebiasaan itu salah, saat muncul luka pada area pipi bagian dalam.
Belum lagi jika luka tersebut kemudian tidak sengaja terkunyah, maka luka akan mengeluarkan darah dan membuat lapisan kulit pipi terasa kasar serta tidak rata. Saat ada luka di daerah mulut, maka proses mengunyah pun tidak akan berjalan dengan baik. Meskipun luka sudah sembuh, tidak menutup kemungkinan kamu akan mengulang kebiasaan menggigit kulit pipi bagian dalam.
Kebiasaan yang membentuk siklus tak berkesudahan ini dapat membuat komplikasi fisik yang semakin parah untuk kulit dalam mulut. Namun kebiasaan tersebut dapat dihentikan, tapi harus diimbangi dengan keinginan untuk memperbaiki kondisi kesehatanmu, salah satunya adalah memperbaiki kondisi psikologismu agar tidak tumbuh rasa kecemasan, kebosanan sampai stre yang berlebihan. Adapun cara yang lain untuk menghentikannya antara lain:
- Jangan terlalu cepat mengunyah
Beberapa orang sering mengunyah terlalu cepat, entah karena terburu-buru waktu ataupun sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Mengunyah makanan terlalu cepat, bukan hanya berdampak pada cederanya area mulut saja, melainkan juga tidak baik bagi proses pencernaan pada area usus.
Usus harus bekerja lebih keras untuk mencerna dan memperoses makanan yang kamu makan. Jika pencernaan bekerja terlalu keras, usus pun kesulitan untuk membersihkan diri dan meregenerasi sel-sel yang membantu penyerapan nutrisi dalam tubuh. Karena itu, besar kemungkinan makanan tidak tercerna dan terserap tubuh dengan maksimal sehingga meninggalkan sisa-sisa zat dan racun dalam tubuh.
- Kunjungi psikoterapi.
Bagi seseorang yang mengalami masalah psikologi, penting sekali untuk mengunjungi psikoterapi. Cara ini cukup membantu, untuk mengubah kebiasaan terkait masalah psikologis yang perlu dipandu dan dikoreksi. Psikoterapi mungkin akan memberikan pendampingan terkait gangguan psikologi yang dihadapi agar tidak melampiaskan pada melukai bagian tubuh.
- Minum obat yang dianjurkan oleh dokter.
Bila kondisi stres atau kecemasan sudah berlebihan, maka dokter biasanya akan merekomendasikanmu untuk meminum obat yang telah diresepkan. Tapi jangan sampai tubuhmu menjadi ketergantungan dengan obat antidepresan, usahakan kamu berkomunikasi dengan orang sekitarmu untuk membantu kesembuhan kamu mengontrol dirimu sendiri.
Selagi kamu tengah dalam proses mengurangi kebiasaan menggigit kulit pipi bagian dalam, jangan lupa untuk membersihkan luka yang sudah telanjur terbentuk. Cara merawat luka akibat gigitan adalah dengan membersihkan luka yang muncul akibat gigitan ini. Bila terjadi perdarahan di mulut, kompres dingin ke daerah yang mengalami perdarahan dengan es yang sudah dibungkus kain lembut. Bersihkan juga luka agar terhindar dari infeksi.
Penggunaan obat kumur antiseptik adalah salah satu cara untuk mencegah infeksi. Jika kamu merasa ada kesulitan saat makan atau berbicara karena ada hal yang mengganggu di bagian dalam mulutmu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter gigimu. Selain itu, perbanyaklah mengonsumsi air putih untuk memperbanyak produksi air liur agar luka di area mulut dapat lekas sembuh.