Apakah kamu pernah mengalami rasa sakit atau nyeri pada bagian leher? Nyeri leher yang kamu alami bisa jadi karena posisi tidur yang salah atau otot leher yang kaku karena terlalu lama bekerja depan komputer. Jenis nyeri leher seperti ini mudah untuk diobati, namun berbeda halnya apabila rasa nyeri yang kamu alami itu diiringi dengan benjolan yang kian membesar dan mengeluarkan nanah. Benjolan apakah itu? Apakah berbahaya?
Benjolan pada leher yang berisi nanah dalam medis disebut sebagai Ludwig angina. Ludwig angina adalah infeksi bakteri langka yang terjadi di dasar mulut dan di bawah lidah. Kata angina ini haruslah di bedakan dengan angina pectoris yang merupakan keluhan nyeri akibat keadaan iskemik dari otot jantung. Jumlah penderita Ludwig angina lebih banyak menjangkit orang dewasa ketimbang anak-anak karena risiko karies gigi lebih banyak terjadi pada orang dewasa yang diakibatkan oleh pola hidup yang buruk.
Ludwig angina sering terjadi setelah infeksi pada akar gigi, seperti abses gigi (nanah di dalam gigi) atau cedera di daerah mulut. Bisa juga diakibatkan oleh jenis infeksi mulut lainnya. Karakter spesifik yang membedakan Ludwig angina dari infeksi oral lainnya ialah infeksi ini melibatkan dasar mulut serta kedua ruang submandibularis (sublingualis dan submaksilaris) pada kedua sisi (bilateral). Abses leher dalam terdiri dari abses peritonsil, abses parafaring, abses retrofaring dan angina ludovici (Ludwig angina) atau abses submandibular.
Ludwig angina disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphylococcus. Penyakit mulut ini termasuk dalam grup penyakit infeksi odontegen, di mana infeksi bakteri berasal dari rongga mulut, seperti lidah, gigi, gusi, tenggorokan dan leher. Selain itu penyebab lainnya adalah penyakit sistematik seperti diabetes melitus, neutropania, aplastik anemia, glomerulositis, dermatomiositis, dan lupus eritematosus dapat mempengaruhi terjadinya Ludwig angina. Karakter spesifik Ludwig angina dari infeksi oral lainnya ialah infeksi ini harus melibatkan dasar mulut serta kedua ruang submandibularis (sublingualis dan submaksilaris).
Ludwig angina sering terjadi setelah infeksi pada akar gigi, seperti abses gigi (nanah di dalam gigi) atau cedera di daerah mulut. Bisa juga diakibatkan oleh jenis infeksi mulut lainnya. Karakter spesifik yang membedakan Ludwig angina dari infeksi oral lainnya ialah infeksi ini melibatkan dasar mulut serta kedua ruang submandibularis (sublingualis dan submaksilaris) pada kedua sisi (bilateral). Abses leher dalam terdiri dari abses peritonsil, abses parafaring, abses retrofaring dan angina ludovici (Ludwig angina) atau abses submandibular.
Penyebab abses ini yang paling sering adalah infeksi gigi. Nekrosis pulpa karena karies dalam yang tidak terawat dan periodontal pocket dalam merupakan jalan bakteri untuk mencapai jaringan periapikal. Karena jumlah bakteri yang banyak, maka infeksi yang terjadi akan menyebar ke tulang spongiosa sampai tulang cortical. Jika tulang ini tipis, maka infeksi akan menembus dan masuk ke jaringan lunak. Penyebaran infeksi ini tergantung dari daya tahan jaringan tubuh. Odontogen dapat menyebar melalui jaringan ikat (perkontinuitatum), pembuluh darah (hematogenous), dan pembuluh limfe (limfogenous).
Kasus yang paling sering terjadi adalah penjalaran secara kontinuitatum karena adanya celah/ruang di antara jaringan yang berpotensi sebagai tempat berkumpulnya abses atau nanah. Penjalaran infeksi pada rahang atas dapat membentuk abses palatal, abses submukosa, abses gingiva, cavernous sinus thrombosis, abses labial dan abses fasial.
Penjalaran infeksi pada rahang bawah dapat membentuk abses subingual, abses submental, abses submandibular, abses submaseter, dan Ludwig angina. Ujung akar molar kedua dan ketiga terletak di belakang bawah linea mylohyoidea (tempat melekatnya mylohyoideus) yang terletak di aspek dalam mandibula, sehingga jika molar kedua dan ketiga terinfeksi dan membentuk abses, nanahnya dapat menyebar ke ruang submandibula dan dapat meluas ke ruang parafaringal.
Selain infeksi gigi, abses ini juga dapat disebabkan pericoronitis, yaitu suatu infeksi gusi yang disebabkan erupsi molar ketiga yang tidak sempurna. Gejala yang ditumbulkan menentukan langkah pengobatan yang akan dilakukan. Dokter akan melihat penyebab utama terjadinya Ludwig angina, apakah berasal dari abses gigi atau dari masalah kesehatan lainnya. Penanganan yang tertunda meningkatkan risiko komplikasi dan membahayakan jiwa, seperti:
- Saluran udara yang tersumbat
- Sepsis, yang merupakan reaksi berat terhadap bakteri atau kuman lainnya
- Syok septik, yang merupakan infeksi yang menyebabkan tekanan darah sangat rendah
Pembengkakan yang terjadi akibat Ludwig angina bisa mengganggu pernapasan. Dokter akan memasukkan tabung pernapasan melalui hidung atau mulut dan ke paru-paru untuk membersihkan saluran udara. Dalam kasus yang parah dan darurat, tabung pernapasan akan dimasukkan melalui leher dan tenggorokan melalui prosedur trakeostomi.
Selain itu, kondisi ini sering menyebabkan edema, yaitu pembengkakan akibat kelebihan cairan. Jadi, prosedur pembedahan diperlukan untuk menguras kelebihan cairan pada rongga mulut yang membengkak. Kemungkinan kamu juga memerlukan antibiotik yang disuntikkan pada pembuluh darah sampai gejala hilang. Setelah itu, kamu akan direkomendasikan untuk minum obat minum sampai tes berikutnya menunjukkan bahwa bakteri telah hilang.
Ludwig angina bukanlah penyakit biasa karena tingginya tingkat risiko yang ditimbulkan apabila dibiarkan. Oleh karena itu penting untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Jangan lupa untuk rutin menggosok gigi setiap hari dua kali sehari, pada pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur.
Kurangi makanan yang bisa melukai gigi, gusi, lidah dan mulut, misalnya makanan terlalu panas atau terlalu keras dan kasar. Penuhi kebutuhan vitamin C yang melindungi kamu dari sariawan sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri dan virus. Periksakan kondisi gigi dan gusimu setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi.