Pasta gigi biasanya digunakan sebagai bahan untuk membersihkan gigi dan gusi, akan tetapi ada berita unik yang sempat viral di dunia parenting bahwa pasta gigi dapat digunakan sebagai alat test kehamilan. Sebagian masyarakat mempercayai hal tersebut, mungkin kamu salah satunya. Tapi benar atau tidak, ya? Jangan-jangan itu adalah cara yang salah atau hanya kebetulan saja. Ini penjelasan ilmiahnya.
Berita terkait pasta gigi sebagai alat test kehamilan sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun belum ada kejelasan yang akurat terkait berita ini. Belum lagi banyaknya testimoni yang diberikan oleh beberapa masyarakat yang mengaku telah melakukan percobaan ini, membuat seolah hal ini begitu meyakinkan.
Cara melakukan test kehamilan ini juga tidak jauh berbeda seperti halnya saat menggunakan alat test kehamilan pada umumnya, sediakan urine dan pasta gigi secukupnya di wadah yang berbeda. Kemudian campurkan urine ke dalam pasta gigi lalu aduk hingga terjadi perubahan warna dan tekstur pada pasta gigi. Apabila warna berubah menjadi keabuan dan tekstur lebih padat serta berbuih, maka hasilnya kamu positif hamil. Namun jika tidak, maka hasilnya negatif.
Faktanya, itu adalah cara yang tidak tepat atau HOAX. Di dalam pasta gigi tidak ada kandungan atau bahan yang dapat mendeteksi kehamilan. Kehamilan hanya dapat dideteksi oleh alat test kehamilan saja, karena pada alat test kehamilan terdapat alat untuk mengukur kadar hormon hCG pada ibu hamil.
Kehamilan dapat terjadi jika sel telur yang kamu keluarkan dibuahi oleh sperma dari pasanganmu. Hal ini tidak dapat diketahui secara langsung karena kehamilan hanya dapat diketahui setelah kamu mulai melepaskan hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon hCG akan dikeluarkan setelah sel telur yang telah dibuahi sperma menempel pada dinding rahim, dan pada saat inilah kehamilan dapat dideteksi oleh alat tes kehamilan.
Hormon hCG diproduksi plasenta selama masa kehamilan. Kadar hormon ini dapat diperiksa melalui pemeriksaan darah, atau terdeteksi dalam urine menggunakan testpack. Hormon ini berperan agar tubuh terus memproduksi progesteron yang mencegah proses menstruasi, sehingga kehamilan terlindungi.
Pada kondisi normal, komposisi urine terdiri dari bahan seperti air, urea, dan natrium klorida dengan kadar hCG dalam urine kurang dari 5 mIU/ml. Sedangkan pada ibu hamil memiliki kadar hCG lebih dari 25 mIU/ml. Pada kehamilan yang sehat, kadar hCG meningkat dua kali lipat tiap 2-3 hari selama kehamilan trimester pertama.
Lalu bagaimana dengan perubahan warna yang dihasilkan urine dan pasta gigi setelah dicampurkan?
Sebenarnya, perubahan warna dan tekstur pasta gigi dapat terjadi karena adanya pertemuan antara zat bersifat asam dengan zat bersifat basa. Pasta gigi bersifat basa dengan kadar pH di atas 7 sedangkan urine di pagi hari saat bangun tidur, cenderung bersifat asam dengan kadar pH di bawah 7, karena pada saat tidur kamu tidak minum air sepanjang malam. Jadi warna urine pun akan berwarna lebih pekat ketimbang saat sudah meminum air, urine yang sudah minum air akan berubah basa dengan kadar pH di atas 7.
Jadi semakin tinggi kadar asam pada urine, akan memungkinkan pasta gigi berubah warna dan menghasilkan buih yang cukup banyak. Jadi meskipun kamu tidak hamil, apabila kamu mencoba cara ini maka hasilnya akan sama seperti kamu positif hamil.
Berdasarkan ilmu kedokteran, pasta gigi tidak ada hubungannya dengan test kehamilan. Hal ini diperkuat dengan yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Budi Wiweko, SpOG(K), MPH menegaskan bahwa hal itu tidaklah benar. Menurutnya, hormon human chrorionic gonadotropin (hCG) tidak bisa dites dengan pasta gigi. Secara ilmu kedokeran itu merupakan kemustahilan yang dibuat-buat. “Hoax itu! Bagaimana bisa HCG dites pakai pasta gigi?” Ujarnya dalam akun twitter milik pribadi.
Cara mengetahui kamu sudah hamil atau belum, kamu dapat menggunakan alat tes kehamilan untuk memeriksanya. Berapa lama kamu dapat mengetahui bahwa diri kamu hamil tergantung dari alat tes kehamilan yang digunakan. Semua alat tes kehamilan mengukur jumlah hormon hCG untuk menunjukkan kamu hamil atau tidak. Beberapa alat tes kehamilan lebih sensitif daripada yang lain. Semakin sensitif alat tes kehamilan, maka semakin mampu alat tersebut untuk mendeteksi kadar hormon hCG yang masih rendah di awal kehamilan, mungkin dua hari setelah sel telur kamu dibuahi.
Melakukan uji kehamilan menggunakan alat test kehamilan tidaklah sembarangan. Testpack dapat mengetahui kehamilan dengan cara mendeteksi kandungan hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) di dalam urin. Hormon hCG sendiri baru diproduksi 7 hingga 14 hari setelah pembuahan. Oleh karena itu kamu bisa mendeteksi kehamilan menggunakan tespek 1 minggu setelah waktu haid.
Cara dalam menggunakan testpack yang benar adalah sebagai berikut:
- Memilih tespek yang tidak kadaluwarsa. Lagi, ketika kamu hendak memilih untuk membeli tespek, jangan lupa untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa produk tespek.
- Baca petunjuk penggunaan tespek. Setiap tespek memiliki petunjuk penggunaan berbeda. Apakah kamu membutuhkan wadah untuk menampung urine, atau tespek langsung dikenakan pada urine ketika sedang buang air kecil.
- Lakukan uji kehamilan menggunakan tespek pada saat pertama kali buang air kecil di pagi hari. Diingatkan lagi, bahwa kadar urine berbeda setiap saat. Jika sudah meminum air, maka kadar urine akan berubah dan apabila digunakan sebagai bahan test kehamilan, bisa jadi hasilnya tidak menunjukan hasil positif.
- Tunggu hasil tespek sesuai dengan waktu yang tertulis pada petunjuk penggunaan tespek. Jangan melihat hasil terburu-buru atau terlalu lama.
- Ketika hasil menunjukkan negatif namun kamu tidak kunjung menstruasi, segera kunjungi dokter atau melakukan tes lagi dengan menggunakan tespek minimal 3 hari setelah tes pertama.
- Jika hasil menunjukkan positif, segera periksakan kandunganmu ke dokter.
Oleh karena itu, jangan percaya akan sebuah berita lalu membenarkannya begitu saja. Sebagai masyarakat awam, alangkah lebih baiknya untuk memperhatikan kebenaran sebuah test yang berhubungan dengan kehamilan. Bisa jadi hal ini dapat memberikan dampak negatif pada psikis orang lain yang telah menanti lama kehadiran sang buah hati. Hasil percobaan pasta gigi dan urine menyatakan positif sesuai yang ditayangkan, akan tetapi ketika diperiksakan ke dokter kandungan hasil yang diberikan berbanding terbalik.
Baiknya, untuk mengetahui test kehamilan gunakanlah alat test kehamilan yang sudah jelas keakuratannya atau segera periksakan kondisi kandunganmu ke dokter kandungan agar tidak terjadi simpang siur kebenaran perihal kehamilan.
Sudah jelaskan bahwa pasta gigi tidak dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi kehamilan. Jadi, gunakanlah pasta gigi dan alat test kehamilan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sama halnya dengan bahan-bahan lain yang disebut-sebut dapat menjadi alat untuk mendeteksi kehamilan.