Lidah merupakan salah satu bagian rongga mulut yang dapat mengindikasi suatu penyakit berdasarkan dari perubahan warnanya. Contohnya saja, jika permukaan lidah dipenuhi oleh warna keputihan, kondisi ini mungkin sering terjadi pada bayi akibat permukaan lidah yang jarang dibersihkan. Alhasil, sisa ASI yang menempel dipermukaan lidah akan menjadi ladang hangat bagi bakteri untuk berkembang biak. Faktor inilah yang menyebabkan lidah berwarna keputihan. Perubahan warna pada lidah termasuk hal yang paling sering terjadi sehingga sudah dapat langsung dikenali penyebabnya. Namun bagaimana jika lidah tiba-tiba berubah menjadi retak dan pecah-pecah? Apalagi retakan tersebut membuat lidah seolah terbelah, apakah kondisi ini termasuk ke dalam kondisi yang wajar dan dapat dibiarkan begitu saja?
Kondisi lidah pada umumnya memiliki permukaan yang rata dan dipenuhi oleh ratusan papila yang berfungsi untuk mengenali berbagai macam rasa makanan, seperti pahit, manis dan asin. Namun permukaan lidah ini dapat berubah menjadi retak dan pecah-pecah, jika tidak dijaga kebersihannya. Lidah pecah-pecah atau dalam ilmu medis dikenal dengan sebutan fissured tongue adalah kondisi dimana permukaan lidah menjadi lebih dangkal dan membentuk seperti retakan hingga terbelah. Kondisi ini memang sangat jarang terjadi dan biasanya sudah dapat terlihat sejak kecil. Seiring pertambahan usia, kondisi lidah pecah-pecah akan semakin parah. Lidah yang pecah-pecah ini disebabkan oleh suatu sindrom atau kondisi tertentu, seperti kurang gizi, sindrom down atau adanya infeksi pada area lidah.
Penyebab lainnya dari lidah pecah-pecah ialah lidah geografis atau benign migratory glossitis (BMG) dan sindrom Melkersson-Rosenthal, kedua penyakit ini berhubungan dengan penyakit lidah. Pada lidah geografis, permukaan lidah akan tampak menghalus, memerah dan terdapat bercak putih menyerupai pulau. Sementara pada sindrom Melkersson-Rosenthal, lidah pecah-pecah merupakan gejala awal dari yang paling mudah ditemui.
Lidah pecah-pecah ini memiliki gejala yang cukup unik, dimana kondisi lidah akan terlihat seperti memanjang dan terbelah dua. Bagian tengah dan bagian pinggir lidah paling berisiko mengalami pecah-pecah karena bagian ini paling sering berkontak langsung dengan makanan sehingga bakteri sering berkumpul di bawah permukaan lidah.
Gejala lidah pecah-pecah sering kali tidak disadari oleh penderitanya karena alur lidah yang pecah tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali, hingga akhirnya retakan pada lidah semakin membesar dan membuatmu merasa tidak nyaman. Bagi kamu yang sangat awam akan kondisi ini, mungkin kamu akan merasa khawatir secara berlebih ketika kondisi ini terjadi padamu. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena lidah pecah-pecah bukanlah penyakit yang berbahaya namun harus segera ditangani oleh dokter gigi.
Jika kondisi ini sudah terlihat dan retakan semakin parah, sebaiknya kamu langsung memeriksakan kondisimu ke dokter gigi. Bila kamu membiarkan kondisi ini begitu saja, makanan akan berisiko masuk ke celah lidah dan terjebak di dalamnya. Sisa makanan akan dimakan oleh bakteri sehingga menyebabkan peradangan pada area lidah. Tidak menutup kemungkinan, lidah akan mengalami pembengkakan dan memperburuk kondisi yang kamu alami. Lidah pecah-pecah memang akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu dengan syarat kamu rutin menjaga kebersihan rongga mulut. Namun jika kamu mengidap suatu penyakit lain, proses penyembuhan lidah pecah-pecah tidak dapat berlangsung secara instan.
Meskipun kondisi ini tidak membutuhkan penangan khusus, namun kondisi ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan rongga mulut, seperti menyikat gigi dan menyikat lidah. Menyikat lidah tidak dapat dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi, mengingat bulu sikat gigi mengandung banyak bakteri. Apabila bulu sikat digunakan untuk membersihkan lidah, maka bakteri akan masuk ke dalam permukaan lidah dan bersarang di dalamnya. Alhasil, lidah akan mengalami peradangan bahkan memicu permasalahan lainnya. Gunakan pembersih khusus lidah yang biasa disebut dengan tongue cleaner. Alat ini memiliki bagian yang pipih sehingga mampu mengangkat kotoran pada lidah.
Selain menjaga kebersihan lidah, kamu juga perlu memperbaiki pola hidupmu. Hindari kebiasaan untuk merokok, mengonsumsi alkohol dan mengonsumsi makanan terlalu pedas serta asam. Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, namun jika terus dilakukan, risiko lidah pecah-pecah akan semakin tinggi. Hal lain yang perlu kamu lakukan untuk mencegah lidah pecah-pecah adalah rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, salah satunya asam folat. Nutrisi penting ini bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi sayuran hijau, buah-buahan sitrus, brokoli, alpukat dan kacang-kacangan.