Sejak usia 0-6 bulan pertama, ASI merupakan asupan nutrisi utama bagi si kecil untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, pemberian ASI ini biasanya dilakukan hingga si kecil berusia 18 bulan, setelah itu ASI akan digantikan dengan susu formula. Susu formula untuk si kecil ini biasanya berguna untuk memperkuat jaringan tulang dengan kandungan kalsium di dalamnya serta membantu proses pertumbuhan si kecil. Saat meminum susu formula, si kecil biasanya menggunakan botol dot agar lebih mudah dalam meminumnya. Kemudahan ini lah yang justru membuat si kecil merasa nyaman hingga dapat meminumnya dalam kondisi berbaring. Sampai-sampai si kecil tertidur dan membiarkan susu menggenang semalaman di dalam mulut. Kebiasaan yang terlihat sepele ini ternyata dapat memicu gigi gigis pada bayi. Tahukah kamu apa itu gigi gigis pada si kecil?
Gigi gigis mungkin sangat umum bagi kamu para orang tua, biasanya kamu hanya mengenal gigi berlubang atau gigi hitam. Hal ini dikarenakan keberadaan gigi gigis sering kali tidak disadari hingga akhrinya gigi si kecil kian habis. Gigi gigis merupakan risiko lanjutan akibat menyusu sambil tidur, susu mengandung gula yang tinggi dan apabila si kecil tidur dalam keadaan masih mengedot, maka gula akan menempel pada permukaan gigi.
Lama-kelamaan, bakteri patogen akan mulai muncul dan mengubah gula menjadi asam. Produksi asam inilah yang mengikis gigi secara perlahan dan menyebabkan gigi anak rusak. Saat gigi si kecil rusak, mungkin banyak orang tua yang merasa bersalah dan mencoba mencari tahu apa penyebabnya. Sayangnya, beberapa orang tua justru menyalahkan makanan manis yang sering si kecil konsumsi. Padahal, bahaya penggunaan botol dot bagi gigi jauh lebih besar daripada mengonsumsi makanan manis.
Gejala awal dari gigi gigis yang perlu kamu ketahui adalah munculnya bintik kecokelatan pada gigi atas bagian depan. Gigi ini jauh lebih rentan mengalami kerusakan karena berkontak langsung dengan susu yang diminum. Tetapi tidak menutup kemungkinan, gigi pada bagian lain memiliki bintik yang serupa dan biasa terjadi pada gigi geraham. Bintik kecokelatan ini lama kelamaan akan membesar seiring gigi anak yang terlihat semakin habis.
Awalnya si kecil tidak akan merasakan apapun, namun saat lubang telah terbentuk, sakit gigi pun tak akan terhindarkan. Gigi yang telah sakit, bukan hanya akan mengganggu proses mengunyah si kecil, melainkan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi. Gigi susu yang berlubang dan mengandung banyak bakteri akan berisiko menginfeksi gigi tetap yang baru tumbuh. Maka dari itu, sebelum gigi gigis merusak gigi susu dan tetap si kecil, kamu harus berusaha untuk mencegahnya. Berikut beberapa upaya pencegahan gigi gigis pada anak, diantaranya:
- Minum dari Gelas
Pencegahan yang paling pertama yang perlu dilakukan olehmu adalah mengajari si kecil untuk minum melalui gelas. Gelas yang digunakan tentunya gelas plastik yang dirancang khusus bagi balita agar tidak mudah pecah. Mungkin cara ini terbilang sulit untuk dilakukan bagi anak dibawah usia 5 tahun, namun kamu dapat membantu si kecil saat minum. Mengajarinya secara perlahan untuk menggenggam gelas secara mandiri dan memberikan pengertian bahwa mengedot bukan hal yang baik bagi gigi. Selain itu juga, penggunaan gelas untuk minum susu dapat menghindari kontak langsung air susu dengan gigi sebab air susu akan lebih dahulu menyentuh bibir. Oleh karena, risiko gigi gigis akan jauh lebih rendah dan si kecil pun tidak akan mengonsumsi susu dalam posisi berbaring.
- Minum Air Putih
Jika diminta untuk memilih, air putih dan susu formula, pasti si kecil akan memilih meminum susu sebelum tidur. Pilihan ini memang tidak ada salahnya, namun ada baiknya sebelum tidur dan setelah meminum susu, si kecil harus minum air putih untuk menetralkan kandungan gula di dalam mulut. Air putih juga dapat menghindari si kecil dari dehidrasi ketika malam hari. Biasakan si kecil untuk mengonsumsi air putih 15 menit atau 30 menit sebelum si kecil pergi tidur.
- Menyikat Gigi
Aktivitas menyikat gigi sebelum tidur sering kali terlewatkan oleh si kecil. Kamu pun sebagai orang tua terkadang tidak tega membangunkan si kecil yang sudah terlanjur tertidur. Rasa tidak tega inilah yang justru dapat memicu munculnya gigi gigis. Usahakan untuk memberikan pengertian pada si kecil untuk menyikat gigi sebelum tidur minimal 5 menit setelah mengonsumsi air putih. Menyikat gigi akan membersihkan susu dan sisa makanan yang menempel di gigi sekaligus memperkuat lapisan gigi dari bakteri patogen.
Ketiga cara ini jauh lebih efektif menghindari si kecil dari gigi gigis. Kamu juga harus bersikap tegas dalam memberikan susu bagi si kecil saat malam hari, meskipun kamu akan kesulitan dalam mengontrol emosi si kecil, tetapi inilah cara terbaik yang bisa kamu lakukan. Kamu juga harus memperhatikan asupan makanan lainnya yang berpotensi memicu gigi gigis, seperti ASI dan jus. Kedua minuman ini ternyata mengandung gula yang tinggi sehingga dapat memicu pertumbuhan bakteri kerusakan gigi.
Bila kamu ingin memberikan semua minuman ini, jangan lupa untuk tetap memprioritaskan untuk menyikat gigi setiap pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Usahakan untuk memilih pasta gigi yang dikhususkan untuk anak-anak, sebab pasta gigi ini mengandung fluoride dengan kadar aman bagi anak-anak. Selain itu juga, pasta gigi anak biasanya memiliki rasa buah yang disenangi oleh anak-anak, rasa ini tentunya dapat meningkatkan semangat si kecil untuk menyikat gigi.